Ketum PKN Ungkap Waktu Anas Urbaningrum Bebas dari Penjara

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), I Gede Pasek Suardika, mengungkap bahwa mantan politikus Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, bakal bebas dari penjara pada 2023 mendatang.
Teman akrab Anas ini menuturkan, bebasnya Anas diperkirakan pada April 2023, apabila tidak ada potongan remisi masa tahanan dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
"Itu infonya yang paling tahu Kemenkumham ya, tapi itungannya kalau memang tidak ada remisi atau pemotongan apapun sekitar April 2023 beliau sudah ada di luar. Tapi tentu kita berharap bisa lebih cepat lagi. Karena aturan pemotongan remisi kemarin beliau gak dapet," kata Pasek dalam acara Rapimnas PKN di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2022) malam.
1. Pasek tak tutup kemungkinan Anas bakal gabung PKN

Pasek juga mengungkap soal peluang Anas gabung ke partainya. Kendati begitu, dia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait jabatan di struktur partai yang bakal diberikan kepada Anas.
Hanya saja, kata Pasek, hal tersebut biar jadi kewenangannya untuk mengumumkan.
"Ya karena kami bersahabat berteman tentu di awal kita membuat partai ini kita konsultasi sama beliau," ujar Pasek.
"Beliau minta, dia yang akan menyampaikan secara langsung (terkait potensi gabung ke PKN). Mudah-mudahan semakin cepat ke luar, beliau bisa segera yang menyampaikan" sambung dia.
2. PKN jalin komunikasi baik dengan Anas

Pasek menuturkan, selama ini PKN dan Anas selalu berkomunikasi dan berkonsolidasi dengan baik. Terlebih, Anas memiliki pengalaman yang memumpuni di bidang komunikasi partai politik.
"Praktik yang kami lakukan selama ini, kami selalu berkomunikasi dan konsolidasi, karena beliau bagaimana pun cukup pakar lah di bidang komunikasi politik dan urusan parpol," kata dia.
3. PKN usung semangat Nusantara

Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PKN, Bona Simanjuntak, memastikan pihaknya bakal merajut semangat persatuan Nusantara. Salah satu yang jadi sasaran mereka ialah keberadaan kelompok cebong dan kampret yang menjamur akibat pertarungan politik 2019 lalu.
Bona menegaskan, PKN melalui prinsip berkebangsaan Nusantara bakal menggandeng seluruh kelompok yang sempat terpecah akibat kontestasi politik.
"Bagi PKN, kalau kita mau sebut bahasanya kemarin itu cebong versus kampret, bahasanya seperti perpecahan. Justru kami bercandaannya begini, cebong kampret kan sama-sama ada di Nusantara," kata Bona kepada IDN Times, Senin (18/7/2022).
Lebih lanjut Bona menuturkan, PKN yakin bisa lolos verifikasi di KPU untuk menjadi peserta Pemilu 2024. Dia mengklaim, sejauh ini beberapa syarat dari KPU sudah terpenuhi, bahkan melampaui dari target yang ditentukan.
"PKN kalau untuk sampai saat ini kita sudah sangat yakin, karena dalam konteks Sipol kita sudah cukup bagus. Dalam konteks perkembangan kita sudah melebihi dari 75 persen untuk persyaratan (kabupaten/kota), bahkan untuk kecamatan kita sudah lebih dari 50 persen," ucap dia.