Kisah Sukses SDN Ngadirojo Manfaatkan Pembelajaran Digital, Tak Gaptek Lagi

Jakarta, IDN Times - Pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran di tingkat sekolah dasar menunjukkan hasil positif. Hal ini terungkap dalam Lokakarya Hasil Studi Riset tentang Persepsi Pengguna Aplikasi Pembelajaran Digital Sebagai Alat Bantu Pembelajaran yang digelar di Artotel Gelora Senayan, Kamis (14/11/2024).
Abdul Ma'ruf Khoiruddin, guru SD Negeri Ngadirojo, Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, membagikan pengalaman sukses sekolahnya dalam mengimplementasikan aplikasi pembelajaran digital Enuma selama dua tahun terakhir. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan literasi digital dan minat belajar siswa.
1. Peningkatan literasi digital dan nilai akademis

Sebelum menggunakan Enuma, siswa-siswa SD Negeri Ngadirojo masih "gaptek" atau gagap teknologi. Namun setelah penerapan aplikasi ini, kemampuan digital mereka meningkat pesat. "Manfaatnya banyak sekali di SD kami, terutama untuk ANBK (Assessment Based Computer). Anak-anak sudah terbiasa memakai digital. Jadi nilai numerasi dan literasi bahasa itu naik di SD kami," ungkap Ma'ruf.
Penggunaan aplikasi ini juga berdampak positif pada antusiasme belajar siswa. "Waktu kita tanya bagaimana kalau kita main Enuma, anak-anak itu wah dan seneng sekali. Dan mereka sangat gembira, mengharap untuk bermain Enuma itu bertambah," tambahnya.
2. Strategi implementasi dan pendampingan

Meski tidak memperbolehkan siswa membawa ponsel ke sekolah, SD Negeri Ngadirojo menyediakan fasilitas khusus untuk pembelajaran digital. Program ini dilaksanakan 2-3 kali seminggu pada jam ekstrakurikuler dengan pendampingan guru kelas atau operator sekolah.
"Beberapa anak masih agak gaptek, jadi kita perlu bimbingan khusus dan mendampingi secara lebih penuh. Tapi untuk yang lainnya, sekali bermain sudah langsung bisa," jelas Ma'ruf.
3. Kolaborasi sekolah dan orang tua

Keberhasilan program ini tidak lepas dari peran serta orang tua siswa. Ma'ruf menekankan pentingnya kolaborasi antara guru dan orang tua dalam mengontrol penggunaan gadget. "Dengan adanya Enuma, kami membantu orang tua bahwa gadget itu bukan hanya untuk main tapi juga bisa untuk belajar," ujarnya.
"Pembelajaran bukan hanya tugas guru tetapi tugas semua, baik orang tua dan stakeholder yang lainnya," tambah Ma'ruf. Ia berharap ke depannya seluruh sekolah di Indonesia bisa menerapkan pendidikan berbasis digital, mengingat pentingnya penguasaan teknologi informasi bagi generasi saat ini.