Kisah Warga Pejaten Timur Terjebak Banjir Jakarta: Air Tiba-Tiba Masuk

- Banjir di Jakarta terjadi karena hujan deras yang mengakibatkan puluhan RT dan lima ruas jalan masih tergenang banjir.
- Seorang warga, Farih Maulana, mengaku terkejut dengan banjir kali ini karena air tiba-tiba masuk ke rumah dengan cepat.
Jakarta, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak malam membuat banjir di berbagai wilayah. Salah satu lokasi terdampak banjir Jakarta adalah di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta selatan.
Salah seorang warga, Farih Maulana, mengatakan, rumahnya memang berada di kawasan yang kerap dilanda banjir. Namun, biasanya banjir bukan akibat curah hujan tinggi di.
"Di sini banjir karena kiriman. Jadi kalau Pos Pantau Katulampa sama Depok sudah siaga 2, air pasti masuk ke rumah," ujar dia kepada IDN Times, Selasa (4/3/2025).
1. Air tiba-tiba masuk ke rumah

Meski sudah langganan banjir, ia mengaku terkejut dengan banjir kali ini. Sebab, air tiba-tiba dengan cepat masuk ke rumah.
"Hari ini kita dikagetkan Katulampa sama Depok siaga 1 dan lebih kaget lagi air datang begitu cepat tiba-tiba masuk ke rumah," ujar dia.
Fahri mengaku tinggal bersama lima orang dewasa dan seorang balita. Semuanya dalam keadaan baik meski terjebak banjir.
"Anak kecil sudah kita evakuasi ke tempat yang lebih aman," ujar dia.
2. Banjir sekitar dua meter, akses terputus

Fahri memprediksi banjir di lingkungannya mencapai sekitar dua meter karena ketinggian air yang terpantau dari rumahnya sudah setinggi atap. Bahkan, akses di rumahnya hanya bisa dilalui perahu karet.
"Akses keluar masuk hanya boat dari pemadam setempat dan itu juga hanya untuk evakuasi. Untuk jalur keluar juga tidak hbisa diakses karena jalurnya terputus banjir," ujar dia
3. Ada 77 RT yang terendam banjir

Diketahui, BPBD DKI Jakarta mencatat, hingga Selasa (4/3/2025) pukul 10.00 WIB, masih ada 77 RT dan lima ruas jalan masih tergenang banjir. Selain itu, 1.692 warga tercatat masih mengungsi akibat banjir ini.
Adapun data wilayah terdampak sebagai berikut:
Jakarta Barat: 10 RT
- Kelurahan Rawa Buaya: 4 RT (30 cm)
- Kelurahan Kedoya Selatan: 4 RT (70-90 cm)
- Kelurahan Kembangan Selatan 2 RT (70 cm)
Jakarta Selatan: 42 RT
- Kelurahan Lebak Bulus: 1 RT (40cCm)
- Kelurahan Lenteng Agung: 2 RT (100 cm)
- Kelurahan Cipulir: 1 RT (200 cm)
- Kelurahan Pondok Pinang: 5 RT (200 cm)
- Kelurahan Pengadegan: 1 RT (100 cm)
- Kelurahan Rawajati: 7 RT (170-350 cm)
- Kelurahan Cilandak Timur: 3 RT (50-110 cm)
- Kelurahan Pejaten Timur: 6 RT (30-120 cm)
- Kelurahan Bintaro: 6 RT (200 cm)
- Kelurahan Pesanggrahan: 8 RT (70 cm)
- Kelurahan Kebon Baru: 2 RT (100-120 cm)
Jakarta Timur: 25 RT
- Kelurahan Bidara Cina: 3 RT (120-200 cm)
- Kelurahan Cipinan Muara: 3 RT (80 cm)
- Kelurahan Kampung Melayu: 4 RT (100 cm)
- Kelurahan Bale Kambang: 3 RT (250 cm)
- Kelurahan Cawang: 7 RT (320 cm)
- Kelurahan Cililitan; 2 RT (60 cm)
- Kelurahan Gedong: 3 RT (300-500 cm)
Jalan banjir:
1. Jalan Basoka Raya, Kelurahan Joglo, Jakarta Barat, ketinggian 50 cm
2. Jalan Strategi Raya, Kel. Joglo, Jakarta Barat, ketinggian 50 cm
3. Jalan Puri Kembangan RT 009 RW 005, Kelurahan Kedoya Selatan, Jakarta Barat, ketinggian 20 cm
4. Jalan Puri Mutiara, Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, ketinggian 100 cm
5. Jalan Komplek Joglo Baru RT. 07 RW, Kelurahan Joglo, Jakarta Barat, ketinggian 20 cm