Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Komitmen Hidup Sehat, Ratusan Petani di Jabar Ikrar Jauhi Narkoba

Ratusan petani tebu melakukan ikrar antinarkorba. (dok. Humas BNN)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 250 petani tebu di Jawa Barat menyatakan ikrar untuk menolak narkoba dan segala ancamannya, yang digelar di PT PG Rajawali II.

Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN), Marthinus Hukom, menyatakan kegiatan ini sekaligus untuk membangun kesadaran terhadap peredaran narkotika yang semakin mengkhawatirkan.

Di sisi lain, Marthinus mengatakan, kegiatan ini juga untuk mendukung astacita Presdien Prabowo Subianto terkait pencegahan peredaran narkoba di Indonesia.

“Kita ketahui bahwa pengedar, pengguna narkoba adalah tindakan kriminal dan sangat merusak, termasuk merusak kualitas manusia, kualitas masyarakat, dan pada akhirnya merusak kualitas bangsa,” kata dia, di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

1. BNN apresiasi mantan pengguna narkoba yang sudah tobat

Ratusan petani tebu melakukan ikrar antinarkorba. (dok. Humas BNN)

Marthinus juga mengapresiasi pada petani tebu dan mantan penyalahguna narkotika, yang telah memiliki kesadaran akan pentingnya bahaya narkotika.

Dia juga mengapresiasi karena mantan pengguna narkoba berubah haluan, dari keterikatan dan cengkeraman bahaya penyalahgunaan dan peredaran narkoba, demi mewujudkan insan berkualitas.

“Apresiasi kepada para petani tebu dan mantan penyalahguna narkotika yang telah memiliki kesadaran,” kata Marthinus.

2. Upaya meningkatkan pola hidup sehat

Ratusan petani tebu melakukan ikrar antinarkorba. (dok. Humas BNN)

Pada kesempatan itu, Direktur Keuangan dan Pendukung Bisnis PT PG Rajawali II Jatitujuh, Warsim, mengatakan, kegiatan ini sebagai tindak lanjut untuk menekan angka penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, khususnya di wilayah Cirebon, Indramayu, dan Majalengka.

Kolaborasi ini merupakan salah satu upaya implementasi di bidang P4GN guna meningkatan kesadaran, kepedulian, dan kemandirian petani tebu untuk terus produktif, serta meningkatkan kesadaran pola hidup sehat tanpa narkoba.

"Kami melihat dan menyadari bahwa BNN telah melakukan upaya pemberdayaan masyarakat secara holistik. Kita diberikan pengetahuan, keterampilan serta akses yang dibutuhkan agar masyarakat dapat berperan aktif dalam pembangunan bangsa," ujar Marthinus.

3. BNN evaluasi program intervensi untuk perangi narkoba

Kepala BNN, Komjen Marthinus Hukom (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

BNN juga tengah mengevaluasi program intervensi berbasis masyarakat, yang telah berjalan sepanjang 2024 guna memerangi narkoba di masyarakat.

Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat BNN, Amrita Devi mengatakan, pihaknya ingin mengevaluasi upaya pemulihan penyalahgunaan narkoba serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pencegahan narkoba.

“Kami ingin melihat sejauh mana program IBM dapat memberikan dampak nyata dalam mengatasi masalah narkoba di tingkat komunitas,” kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us