Korban Meninggal KM Lestari Maju Jadi 12 Orang, Ini Daftar Namanya

Jakarta, IDN Times - Korban meninggal akibat tenggelamnya KM Lestari Maju di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/7) pukul 14.30 WIB, bertambah menjadi 12 orang. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan kapal mengangkut 139 orang dan 48 kendaraan.
1. BNPB menyebutkan korban meninggal 12 orang

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan korban meninggal akibat tenggelamnya KM Lestari Maju, untuk sementara ada 12 orang.
"Data sementara korban meninggal KM Lestari Maju 12 orang," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan terulisnya, Selasa (3/7).
2. Daftar 12 korban meninggal

Berikut daftar ke-12 korban meninggal berdasarkan data dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho:
1. H. Abd. Rasyid (60) alamat Benteng
2. Andi Junaeda (50) alamat Bone
3. Siti Saerah (50) alamat Onto
4. Identitas tidak diketahui (perempuan sekitar 70 th)
5. Rosmiati (40) Guru SMK Kesehatan Selayar Jl. Mangga Benteng
6. Rajmaeni alias Ati Raja (50) Alamat Barat Lambongan
7. Denniamang (60) Alamat Polong
8. Hj. Sakinah Alamat Jl. Bulu Lasiang Sinjai
9. Anak laki-laki umur 2 tahun identitas tidak diketahui
10. Anak-anak perempuan umur 3 tahun identitas tidak dikenal
11. Laki-laki tidak dikenal alamat Pajjukukang
12. Nini Nurianti (30) alamat Bonea Selayar.
3. Dugaan kebocoran lambung kapal

Terkait dugaan adanya kebocoran lambung kiri kapal, Bupati Kepulauan Selayar M Basri Ali membenarkan. Namun dia menyebutkan akan ada pihak terkait yang akan menyelidiki penyebab karamnya kapal.
"Sepertinya begitu, tapi akan ada penyelidikan dari pihak terkait. Saat ini kami masih fokus evakuasi dulu, karena saat ini kapal miring, kandas di karang. Korban hilang dan meninggal juga belum jelas," kata dia.
Terkait dugaan kebocoran lambung kapal, Basri juga menyebutkan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan kondisi pelaran di wilayahnya, termasuk di Kepulauan Selayar.
"Kita tetap akan upayakan evakuasi. Kalau kondisi pelayaran di sana kita selalu koordinasi," ujar dia.
