Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KPAI: Fokus Pemulihan Anak Pelaku Ledakan SMA 72, Belum Pendalaman

ledakan SMAN 72
Ketua KPAI Margaret Aliyatul Maimunah di RS Islam Cempaka Putih (Dok/KPAI)
Intinya sih...
  • Pendampingan psikologis mulai dilakukan untuk pemulihan medis dan mental anak-anak terdampak ledakan di SMA 72 Jakarta.
  • KPAI tidak memiliki kewenangan penyidikan terkait motif atau dugaan, namun pentingnya pendampingan psikologis bagi seluruh anak terdampak.
  • Korban umumnya mengalami gangguan pendengaran, namun kondisi fisik mereka dinilai aman setelah ledakan di SMA 72 Jakarta.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ketua KPAI Margaret Aliyatul Maimunah memastikan kondisi anak berhadapan dengan hukum (ABH) terduga pelaku dalam insiden ledakan di SMA 72 Jakarta mulai membaik setelah sempat kritis. Meski demikian, belum bisa dilakukan upaya pendalaman karena saat ini yang menjadi fokus adalah pemulihan anak.

“Sudah melihat kondisi yang bersangkutan. Kondisi yang bersangkutan memang awalnya kan kritis, dan sudah dilakukan tindakan operasi, sudah membaik, tapi kan tentu belum bisa dilakukan upaya-upaya yang mengarah kepada pendalaman. Kira-kira begitu,” ujar dia kepada wartawan n di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025).

1. Pendapingan psikologis mulai dilakukan

Ledakan di SMAN 72
Suasana SMAN 72 usai terjadi ledakan pada Jumat (7/11/25). (IDN Times/Santi Dewi)

Margaret menjelaskan saat ini fokus utama adalah pemulihan medis dan pendampingan psikologis bagi anak-anak terdampak baik korban atau juga memang ABH,

“Jadi sekarang ini konsennya kami kepada anak-anak ini supaya penanganan medis dibasikan sama pendampingan psikologis dulu,” ujarnya.

Dia mengatakan di sekolah anak-anak sudah mulai mendapat pendampingan psikologis, termasuk juga pendampingan psikologis kepada orang tua.

"Dan juga tadi secara offline itu pendampingan psikologis kepada para tenaga pendidik atau Guru di sekolah," kata dia.

2. Tidak memiliki kewenangan penyidikan

Ridhotullah, korban ledakan SMAN 72 Jakarta saat ditemui IDN Times di kediamannya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (8/11/2025).
Ridhotullah, korban ledakan SMAN 72 Jakarta saat ditemui IDN Times di kediamannya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (8/11/2025). (IDN Times/Sandy Firdaus)

Dia menjelaskan pentingnya pendampingan psikologisbagi seluruh anak terdampak ledakan di SMA 72 Jakarta.

“Pendampingan psikologis itu gak hanya kepada anak korban, termasuk anak terduga pelaku pun juga harus tetap mendapatkan pendampingan, karena dia usia anak,” ujarnya.

Selain itu dia mengungkapkan KPAI belum bisa memberi keterangan lebih jauh karena tidak memiliki kewenangan penyidikan.

“Terkait motif atau dugaan, itu kewenangan polisi,” katanya.

3. Korban umumnya mengalami gangguan pendengaran

WhatsApp Image 2025-11-07 at 15.35.47 (5).jpeg
Suasana SMAN 72 usai terjadi ledakan pada Jumat (7/11/25). (IDN Times/Santi Dewi)

KPAI pada hari ini memang melakukan pengecekan korban ledakan yang dirawat di Rumah Sakit Yarsi dan Rumah Sakit Pertamina. Dia menjelaskan kondisi korban di Yarsi dan Pertamina umumnya mengalami gangguan pendengaran, sementara kondisi fisik mereka dinilai aman.

“Dari hari Jumat saya belum ke Rumah Sakit Yarsi sama Pertamina, jadi tadi saya kunjungan ke sana sambil ngecek data terakhir hari Sabtu. Kan kemarin 14 orang di sini, 14 orang di Yarsi. Ternyata yang di Rumah Sakit Pertamina memang tinggal satu. Di Rumah Sakit Yarsi tadi bertambah jadi 17-an, sekitar tambah tiga dari yang tadinya 14,” ujarnya.

“Yang berat memang yang ada di sini, tapi alhamdulillah lumayan membaik dibandingkan Sabtu,” katanya.

Share
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

KPK Sita Dokumen Anggaran Pemprov Riau Usai Geledah Kantor Gubernur

11 Nov 2025, 07:27 WIBNews