Aksi Geruduk MK Terhalang Pagar Beton dan Kawat Berduri

Jakarta, IDN Times - Forum Anomali menggelar aksi "Jumat Melawan Geruduk MK," pada hari ini. Namun, aksi tersebut terhalang pagar beton, sehingga massa aksi tak bisa mendekat ke gedung Mahkamah Konsitusi (MK), di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Polisi sudah menutup area Jalan Medan Merdeka dengan tembok beton dan water barrier di sekitar lokasi. Dari pantauan IDN Times, masa aksi tak sampai 50 orang.

"Kami merupakan bagian dari Forum Anomali, sebuah lembaga sebenarnya yang kami buat secara kecil-kecilan dan juga secara probono, dikarenakan melihat kondisi demokrasi hari ini yang semakin menyedihkan. Di mana kita lihat, semakin maraknya tindakan penyelewengan," kata Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Padjadjaran 2023, Mohamad Haikal Febriansyah, Jumat (2/2/2024).

Haikal mengatakan, pihaknya ingin melihat lihat reaksi negara ketika mereka datang ke MK.

"Ketika dalam 2x24 jam kami meng-upload seruan Gebrak Geruduk MK, dan ternyata kami sudah dihalangi oleh beton dan kawat berduri," kata dia.

"Ini merupakan sebuah bukti bahwa demokrasi hari ini sudah semakin dipermainkan dan menjadi bukti hari ini rakyat tidak bisa menghadap tuannya. Padahal harusnya tuannya rakyat, bukan para pejabat," ujarnya.

Dalam aksi ini ada sejumlah pihak yang hadir, mulai dari Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia (AII) Usman Hamid, kemudian ada juga penggagas Aksi Kamisan, Maria Sumarsih, orang tua korban Tragedi Semanggi I, dan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar.

Kemudian ada juga Ketua BEM Universitas Gadjah Mada (UGM) Gielbran M Noor dan Sekretaris Jenderal Serikat Mahasiswa (Sekjen Sema) Universitas Paramadina Afiq Naufal.

Dalam agenda ini, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) nonaktif Universitas Indonesia (UI) 2023, Melki Sedek Huang, mengonfirmasi dirinya tak akan hadir.

Baca Juga: Ada Aksi Geruduk MK, Jalan Raya Menuju Harmoni dan Sebaliknya Ditutup