Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ma'ruf Amin: Banyak Kiai yang Mulai Kehilangan Kesadaran Berpolitik

Intinya sih...
  • Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan kiai kehilangan kesadaran politik
  • Kesadaran politik kiai menurun karena dianggap tidak penting

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden ke-13, Ma’ruf Amin, mengatakan, saat ini muncul fenomena kiai mulai kehilangan kesadaran untuk berpolitik.

Hal tersebut disampaikan Ma’ruf saat menyampaikan pidato di acara Musyawarah Nasional (Munas) V Perempuan Bangsa di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2024) malam.

"Saya melihat banyak kiai yang sudah memulai hilang kesadaran politiknya," kata dia.

1. Politik dianggap tidak penting

Wapres RI Ma'ruf Amin pimpin delegasi Indonesia di KTT ASEAN Laos. (dok. Setwapres)
Wapres RI Ma'ruf Amin pimpin delegasi Indonesia di KTT ASEAN Laos. (dok. Setwapres)

Ma’ruf mengatakan, kesadaran berpolitik di kalangan para kiai itu lantaran anggapan politik tidak penting.

"Kesadaran politiknya hilang bahwa politik nggak penting kiai itu yang penting ngaji, yang penting dakwah yang penting itu baca doa yang penting itu jumpa jampe, yang penting itu sembur menyembur, politik tidak penting," kata dia.

2. Kebijakan dan aturan bagian dari keputusan politik

Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menerima penyematan Brevet Kehormatan Hiu Kencana di Jl. Kebon Sirih Selasa, (15/10/2024). (dok. Setwapres)
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menerima penyematan Brevet Kehormatan Hiu Kencana di Jl. Kebon Sirih Selasa, (15/10/2024). (dok. Setwapres)

Padahal, kata Ma'ruf, semua kebijakan dan aturan yang dirumuskan erat kaitannya dengan keputusan politik. Ia mencontohkan, terpilihnya presiden dan wakil presiden diawali dari keputusan politik.

"Undang-undang (bagian) keputusan politik, kebijakan keputusan politik, aturan-aturan keputusan politik, calon presiden dan wakil presiden keputusan politik. Rakyat itu tidak menentukan cuman memilih yang sudah ditentukan melalui keputusan politik karena itu maka kiai dan kiai sudah tidak lagi memberikan warna politik warga keagamaannya sudah hilang," kata dia.

3. Salah satu alasan PKB didirikan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan arahan tentang percepatan pembangunan dan otonomi khusus Papua kepada sejumlah tokoh dan kepala daerah Papua di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (18/10/2024). (ANTARA FOTO/Fauzan)
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan arahan tentang percepatan pembangunan dan otonomi khusus Papua kepada sejumlah tokoh dan kepala daerah Papua di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (18/10/2024). (ANTARA FOTO/Fauzan)

Lebih lanjut, Ma'ruf mengutip pernyataan pendiri Nahdlatul Ulama, Hasyim Asy'ari. Ia mengatakan, telah lemah jiwa keagamaan di dalam dunia perpolitikan Indonesia bahkan akhir-akhir ini hampir mati. 

"Itulah sebabnya PKB dulu didirikan untuk memberikan warna supaya perpolitikan Indonesia di dalamnya ada jiwa keagamaan," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
Yosafat Diva Bayu Wisesa
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us