Ma'ruf Amin: Ibadah Berjemaah Baik, Tapi Wajib Menghindari Bahaya

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan masyarakat mengenai anjuran ibadah di bulan puasa selama masa pandemik virus corona atau COVID-19.
Wapres mengatakan, walaupun ibadah berjemaah baik dan dianjurkan, namun dalam keadaan tertentu masyarakat diwajibkan menghindari terjadinya bahaya.
1. Masyarakat diminta tidak ibadah secara berjemaah

Masyarakat diminta mengambil kebaikan yang bisa didapat dengan beribadah dari rumah selama masa pandemik seperti sekarang ini.
“Oleh sebab itu, marilah kita lakukan ibadah, salat tarawih, tadarus, itu di rumah dan sesuai dengan anjuran pemerintah. Sekarang ini kita bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah dari rumah,” kata Wapres Ma’ruf melalui keterangan tertulis, Selasa (28/4).
2. Masyarakat diminta tetap semangat meskipun beribadah di rumah

Ia menjelaskan Ramadan adalah bulan suci, seluruh umat Islam dianjurkan melakukan puasa dan memperbanyak ibadah. Meskipun wabah COVID-19 juga mengancam Indonesia, masyarakat tidak boleh kehilangan semangat untuk menjalankan ibadah, meski dari rumah.
“Tidak boleh (melaksanakan ibadah jemaah) terutama di daerah yang merah, tidak boleh dilakukan di masjid secara berjemaah,” katanya menegaskan.
3. Ibadah berjemaah berpotensi menularkan virus

Lebih lanjut wapres menekankan adanya perkumpulan massa merupakan potensi untuk terjadinya penularan virus.
“Penularan atau menimbulkan bahaya dengan berkumpul itu sangat potensial. Salah satunya melalui ibadah tarawih berjemaah, tadarus berjemaah, iktikaf di masjid. Artinya diduga kuat terjadinya akan memberikan bahaya kepada diri kita sendiri atau kepada orang lain, dan itu dilarang oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam,” ujarnya.