Mahasiswi ITB Ditangkap karena Meme, Kemdikti Dorong Pembinaan

- Kemdiktisaintek mendorong penyelesaian kasus dengan pendekatan pembinaan dan edukatif kepada mahasiswi ITB yang membuat meme kontroversial.
- Pendidikan tinggi harus menjadi ruang tumbuh yang aman, membentuk integritas, kepekaan sosial, serta literasi digital yang beretika dan bertanggung jawab.
- Kemendiktisaintek berkoordinasi dengan pimpinan ITB untuk memberikan pendampingan hukum, bantuan psikologis, pembinaan, dan dukungan akademik kepada mahasiswi terkait.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) buka suara soal penangkapan seorang mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) berinisial SSS usai mengunggah sebuah meme mirip Presiden RI, Prabowo Subianto berciuman dengan Joko Widodo (Jokowi).
Kemdiktisaintek mendorong agar penyelesaian kasus ini dilakukan dengan pembinaan serta pendekatan edukatif kepada SSS. Mereka mengaku prihatin atas proses hukum yang dijalani mahasiswi itu terkait meme Prabowo.
"Kemdiktisaintek mendorong agar penyelesaian kasus ini mengedepankan pendekatan pembinaan dan edukasi. Kemdiktisaintek menilai bahwa proses klarifikasi dan bimbingan etis di lingkungan akademik menjadi ruang yang lebih tepat untuk menanamkan kesadaran, tanggung jawab, dan kedewasaan dalam berekspresi," Mendiktisaintek Prof. Brian Yuliarto, dalam siaran persnya, dikutip Senin (12/5/2025) .
1. Perguruan tinggi diharapkan bisa bentuk integritas

Brian mengungkapkan, pendidikan tinggi harus menjadi ruang tumbuh yang aman dan bermakna, tak cuma untuk penguasaan ilmu pengetahuan saja.
Perguruan tinggi juga diharapkan bisa membentuk integritas, kepekaan sosial, serta literasi digital yang beretika dan bertanggung jawab
2. Pastikan mahasiswi itu dapat pendampingan hukum hingga psikologis

Kemendiktisaintek mengaku sudah berkoordinasi secara aktif dengan pimpinan ITB untuk memastikan bahwa mahasiswa yang bersangkutan memperoleh pendampingan hukum.
Selain itu, mereka juga memastikan mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ini mendapat bantuan psikologis, pembinaan dan dukungan akademik yang layak selama proses ini berlangsung.
3. Jamin hak mahasiswa sesuai prinsip keadilan

Brian juga menggungkapkan pihaknya bakal terus memantau secara seksama perkembangan kasus ini dan berkolaborasi dengan aparat penegak hukum, pimpinan kampus, serta keluarga mahasiswi untuk memastikan penanganan yang adil, manusiawi, dan berorientasi pada pendidikan.
"Kementerian juga berkomitmen menjaga dan menjamin hak-hak mahasiswa sesuai dengan prinsip keadilan dan nilai-nilai dasar dunia akademik," kata dia.