Megawati 'Ngamuk', Jokowi Diminta Mundur dan Disebut-Sebut Komunis

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meradang, soal tudingan banyak pihak akhir-akhir ini, yang kerap menyebut dirinya dan Presiden Joko "Jokowi" Widodo sebagai komunis.
Padahal, menurut Megawati, Pancasila merupakan dasar pijakan dirinya dalam berpolitik yang selalu dituangkan dalam setiap agenda dan pengambilan keputusan partainya.
1. Megawati sebut orang yang menuduh dirinya komunis tidak punya nalar

Tak hanya Megawati, bahkan Presiden Joko “Jokowi” Widodo kerap dituduh sebagai penganut paham komunis.
“Saya dan Pak Jokowi dibilang komunis, di mana nalarnya?” kata politikus yang akrab disapa Mega, saat membuka Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP gelombang II secara daring, Rabu (26/8/2020).
2. Megawati tegaskan PDIP merupakan partai nasionalis yang lahir dari pemikiran Bung Karno

Megawati menegaskan, PDIP merupakan partai nasionalis yang inspirasinya lahir dari pemikiran sang proklamator Bung Karno. Oleh sebab itu, ia mengaku heran dengan banyaknya tuduhan yang tak mendasar kepada dirinya sebagai komunis.
“Orang boleh saja tak senang, malah Bung Karno pernah sementara waktu dibilang komunis, saya anaknya dibilang komunis, saya kalem saja,” ujar dia.
3. Megawati minta permasalahan ideologi tidak lagi diperdebatkan

Presiden ke-5 RI itu mengatakan, harusnya permasalahan ideologi sudah tak perlu lagi diperdebatkan di negeri ini. Sebab, ideologi Pancasila sudah final dan menjadi dasar negara.
Bahkan, Megawati mengungkapkan, saat dirinya menjadi anggota DPR hingga presiden, telah melewati uji screening yang dilakukan TNI saat mendaftar menjadi anggota legislatif dan eksekutif tersebut.
"Jadi entengnya yang screening saya itu dong yang PKI? Kalau saya PKI, karena dia yang meloloskan, bukan saya minta," kata Mega, ketus.
4. Megawati dan Jokowi punya tanda pangkat khusus dari negara sebagai presiden RI

Sebagai presiden ke-5 RI, Megawati memiliki tanda pangkat khusus dari negara, sama seperti yang dimiliki Presiden Jokowi.
"Jadi ngomong itu hati-hati. Mulut itu pikiran Anda. Bayangkan. Pak Jokowi dipaksa harus mundur. Loh, saya sampai mikir, siapa yang milih dia, terus ada orang bilang suruh mundur. Padahal mekanismenya sangat jelas, presiden itu dipilih oleh rakyat,” tutur Megawati.