Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menag Yaqut Cholil Sebut Keterlibatan Masyarakat Penting Bangun Agama

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (IDN Times/Istimewa))

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Men menyebutkan pentingnya keterlibatan masyarakat secara luas dalam melaksanakan program pembangunan bidang agama. 

Hal itu disampaikan Gus Men ketika membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama 2024 bertema 'Transformasi Kementerian Agama menuju Indonesia Emas 2045' di Semarang, Jawa Tengah, Senin (5/2/2024).

Gus Men mengatakan, pelibatan umat sangat penting untuk efektivitas, manfaat, dan menempatkan sasaran pelaksanaan program. Hal itu karena pembangunan agama, kata dia, tidak hanya tugas pemerintah, tetapi juga masyarakat. 

Acara tersebut dihadiri 290 peserta secara langsung di Semarang dan 10.024 satuan kerja (satker) yang mengikutisecara daring. Satker tersebut mencakup para kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) kabupaten dan kota, kepala balai/loka diklat, kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT), kepala madrasah, dan kepala Kantor Urusan Agama (KUA).

1. Tingkat kerukunan alami kenaikan

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (IDN Times/Istimewa))

Gus Men menyebutkan, tingkat kerukunan dapat ditingkatkan dengan konsolidasi.

Sebelumnya, Menag mengapresiasi indeks kerukunan yang mengalami kenaikan dalam tiga tahun terakhir, yaitu 67,46 pada 2021, 72,39 pada 2022, dan 76,02 pada 2023. Adapun tiga dimensi yang dipotret, yaitu toleransi 74,47, kesetaraan 77,61, dan kerja sama 76,00. 

"Meski terus naik, saya yakin, peningkatan kualitas kerukunan akan lebih cepat jika upayanya dilakukan dengan penguatan pelibatan masyarakat," ujar Gus Men. 

Ia menambahkan, publik dapat memberikan masukan berdasarkan pengalaman sehingga akan merasakan langsung hasilnya. 

"Semakin banyak yang terlibat, pelaksanaan kerja juga akan lebih ringan. Tahun ini diharapkan mulai digagas pelibatan umat secara luas," imbuhnya. 

2. Berikan pelayanan terbaik umat beragama

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (IDN Times/Istimewa))

Rakernas 2024 terdiri dari 15 klaster yang mencakup 11 klaster eselon I, Biro Kepegawaiaan, Biro Ortala, Kantor wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi, dan pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN).

Gus Men mengatakan, 15 klaster itu sudah disiapkan dan masing-masing harus sorogan memaparkan rencana program tersebut.

"Pola sorogan kita terapkan agar lebih fokus. Saya ingin semua dapat bekerja  memberikan pelayanan terbaik kepada umat beragama," ujarnya. 

Selebihnya, Gus Men menambahkan, hasil pada Rakernas 2024 akan dituangkan dalam fakta integritas dan ketercapaian pelaksanaan program akan mempunyai reward dan punishment

"Saya ingin kali ini kita betul-betul serius dalam Rakernas. Karena saya ingin agar legacy yang kita tinggalkan di Kementerian Agama ini benar-benar bisa dirasakan oleh publik. Baik dalam hal layanan keagamaan maupun pendidikan keagamaan," ujar Gus Men.

Gus Men mengatakan, pada 2023 banyak prestasi sehingga harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi ke depannya. Transformasi itu juga harus dioptimalkan.

3. Indonesia Emas 2045 adalah visi jangka panjang

ilustrasi rupiah (IDN Times/Umi Kalsum)

Ketua Komisi VIII DPR, Ashabul Kahfi, mengapresiasi tema Rakernas Kemenag 2024 yang dinilainya menunjukkan kesadaran peran krusial Kemenag. Utamanya dalam meningkatkan layanan keagamaan menuju Indonesia Emas 2045.

Menurut Ashabul Kahfi, Indonesia Emas adalah visi jangka panjang yang penting untuk kemajuan bangsa. 

"Indonesia Emas bertujuan menciptakan masyarakat sejahtera, adil dan berkeadilan, serta negara yang berkontribusi positif di dunia internasional dalam berbagai bidang," ujarnya. 

Selebihnya, ada beberapa aspek penting menuju Indonesia Emas 2045 dan peran Kemenag seperti ekonomi, tepatnya pembangunan bidang agama yang dapat mendorong kesadaran dan semangat kewirausahaan serta menginternalisasi nilai-nilai kemajuan. 

"Sehingga pemahaman keagamaan berdampak pada perilaku sosial," ucap Ashabul Kahfi. 

Selanjutnya, ada aspek pendidikan yang menurutnya, kiprah Kemenag tidak diragukan tentang hal tersebut. Peran pendidikan keagamaan terbukti signifikan dalam meratakan pendidikan dengan keterlibatan luas dari masyarakat. 

"Negara berkomitmen siapkan akses pendidikan merata, meningkatkan kualitas, serta menghasilkan SDM yang kompeten dan kompetitif," sebutnya. 

Adapun, aspek penguatan infrastruktur dan pelayanan publik, Kemenag berperan untuk meningkatkan kesadaran umat terkait pemeliharaan fasilitas umum. 

Dalam aspek keberagaman dan keharmonisan, Kemenag juga mempunyai peran yang signifikan. Ashabul Kahfi menyebutkan, Indonesia Emas perlu menjaga keberagaman dan mempromosikan keharmonisan antaretnis, agama, dan budaya.

"Indonesia Emas menekankan pentingnya menjaga keberagaman dan mempromosikan keharmonisan antaretnis, agama, dan budaya sebagai landasan pokok kemajuan bangsa. Tidak mungkin terwujud Indonesia Emas 2045 jika kita terus bertengkar," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
Irsan Rufai Hamdalah
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us