Mendiktisaintek Dorong Kenaikan Kualifikasi Dosen Demi SDM Unggul

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mengungkapkan penting untuk hasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang dapat memenuhi kebutuhan industri dan menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang berkualitas.
Dia menjelaskan bahwa 25 persen dosen di Indonesia punya gelar S3. Salah satu upaya pemerintah adalah memberikan dukungan kepada dosen agar mereka dapat meningkatkan kualifikasi dan kompetensinya dalam mengajar.
"Dosen adalah kunci penting dalam pendidikan tinggi, oleh karena itu kita harus memastikan bahwa mereka memiliki kualifikasi yang memadai. Ini juga akan mendukung keberhasilan dalam menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas," kata dia dalam kegiatan diskusi bersama media di Jakarta, Jumat (7/3/2025).
1. Diharapkan dapat wujudkan pendidikan tinggi yang unggul dan berdaya saing global

Dia menjelaskan, lewat kerja sama yang lebih erat dengan dunia industri dan peningkatan kualitas SDM, pemerintah berharap dapat mewujudkan pendidikan tinggi yang unggul dan berdaya saing global. Salah satu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas tinggi, kampus harus berkolaborasi. Maka menurutnya, penting adanya kolaborasi antara kampus dengan pihak industri untuk mendorong riset yang lebih terfokus.
"Kolaborasi antarkampus harus dilakukan secara mutlak. Kita perlu memfokuskan riset dan inovasi pada produk-produk tertentu, yang bisa langsung menjawab kebutuhan masyarakat dan industri," kata Brian.
2. Kurang adanya fokus bidang yang spesifik dalam riset

Menurutnya selama ini, meski riset sudah dilakukan di berbagai bidang, namun kurang adanya fokus bidang yang spesifik. Hal ini mengakibatkan banyak temuan penelitian tidak dapat berkembang menjadi produk akhir yang bisa dimanfaatkan oleh industri. Maka menurutnya penting agar Kemdiktisaintek mengawal riset yang sedang berjalan agar dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang ada.
"Kami akan memastikan bahwa riset-riset ini dapat berjalan dengan baik dan terarah, agar masalah yang ada, bisa terjawab dengan inovasi yang dihasilkan oleh kampus-kampus kita," katanya.
3. Periset sering kali menjumpai 'death valley'

Dia juga menyatakan kolaborasi yang dilakukan berbagai pihak juga penting. Misalnya dengan Kementerian Pertanian. Kolaborasi ini bertujuan untuk merumuskan industri-industri yang dapat mendukung perkembangan sektor pertanian.
Namun memang, tantangan terbesar dalam dunia riset adalah bagaimana hasil penelitian bisa diimplementasikan dalam dunia industri. Periset sering kali menjumpai 'death valley', yaitu tahap komersialisasi yang sulit dilakukan, meskipun prototipe atau paten sudah ada.
"Pak Presiden juga menekankan pentingnya mandiri dalam pengembangan produk-produk riset. Oleh karena itu, kita harus bekerja lebih keras lagi agar hasil riset dapat menjadi produk yang siap dipasarkan," katanya.