Mensos Gelar Perayaan Hari Disabilitas Internasional, Warga Antusias

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul bersama Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono turut menyemarakkan rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.
Gus Ipul menekankan pentingnya tercipta kesempatan untuk berkarya secara setara bagi penyandang disabilitas, sehingga Hari Disabilitas Internasional dirayakan tiga hari mulai 1 sampai 3 Desember 2024.
"Kita buat tiga hari ini menjadi hari yang membahagiakan untuk kita semua, dalam rangka memberi peluang yang sama untuk siapa pun dan kesetaraan dalam berkarya," kata Gus Ipul, Senin (2/12/2024).
1. HDI 2024 perwujudan upaya menciptakan kesetaraan

Seluruh layanan yang disediakan dalam acara peringatan HDI 2024 merupakan perwujudan upaya menciptakan kesetaraan akses, baik akses kesehatan, pendidikan, maupun pekerjaan.
Ahmad, salah satu tenant yang menyediakan informasi lowongan pekerjaan sekaligus penyandang disabilitas fisik asal Bekasi ini, kini bekerja di minimarket dan merasa senang bisa menjadi bagian dari HDI 2024.
"Senang sekali ya, di sini saya bisa menyampaikan informasi, membuka peluang, khususnya bagi teman-teman yang seperti saya (penyandang disabilitas). Saya saja bisa, kenapa mereka tidak. Disabilitas bukan hambatan," kata pria 25 tahun itu.
2. Layanan untuk disabilitas

Senada dengan Ahmad, Sulvi Oktaviani juga merasa sangat senang dengan berbagai layanan yang disediakan di acara peringatan HDI 2024.
Sulvi yang memiliki dua putra penyandang disabilitas fisik tersebut, merasa bersyukur dengan layanan terapi okupasi yang disediakan Kementerian Sosial.
"Anak saya sudah cukup besar, jadi tidak ditanggung oleh BPJS lagi. Layanan ini bagus ya, saya suka banget. Saya juga dikasih tahu soal terapi lanjutannya," kata perempuan 47 tahun itu.
3. Tak cukup tiga hari

Tak hanya penyedia layanan dan pengunjung, penampil pun merasa senang dengan diselenggarakannya perayaan HDI 2024. Pelatih sekaligus ketua kelompok Ibune Winsur, Dwi Handayatun bahkan merasa acara ini tak cukup hanya digelar tiga hari.
"Gak cukup kalau tiga hari saja. Kalau bisa sebulan, sering-sering saja pokoknya acara seperti ini. Soalnya manfaatnya banyak, anak-anak juga senang," kata perempuan 47 tahun itu.