Menteri Siti Nurbaya: Peningkatan Penggunaan Merkuri Mengkhawatirkan!

Bali, IDN Times - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, hadir di COP-4 Minamata di Kabupaten Badung, Bali, pada Senin (21/3/2022). Dalam sambutannya, Ketua DPP Partai NasDem ini berbicara tentang masalah perdanganan merkuri secara ilegal.
"Laporan internasional telah menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan dari penggunaan merkuri, baik pada manusia dan juga lingkungan," ujar Nurbaya di Bali Nusa Dua Convention Centre.
1. Perdagangan merkuri ilegal punya dampak berbahaya

Nurbaya mengungkapkan, sebagai negara terdampak, Indonesia merasa perlu bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memerangi perdagangan merkuri secara ilegal.
Sebab, kata Nurbaya, perdanganan merkuri secara ilegal membawa dampak berbahaya. "Baik bagi manusia dan lingkungan," ujarnya.
2. Indonesia bakal inisiasi Deklarasi Bali Melawan Perdagangan Merkuri Ilegal

Salah satu bentuk perlawanan pemerintah terhadap perdangagan merkuri secara ilegal, kata Nurbaya, Indonesia menginisiasi "Bali Declaration to Combatting Illegal Trade of Mercury".
Nurbaya mengatakan bahwa perjanjian tidak mengikat tersebut mempunyai sejumlah tujuan.
"Kami bertujuan untuk mengarusutamakan masalah dan urgensinya, diikuti dengan kerja sama dan kolaborasi, dan kemudian, mudah-mudahan, tata kelola perdagangan ilegal merkuri global," ujarnya.
3. Siti Nurbaya berharap dukungan seluruh peserta COP 4.2 Minamata

Nurbaya yakin COP Minamata pertama yang diselenggarakan di luar Jenewa, Swiss, ini bakal jadi momentum penting untuk meluncurkan "Bali Declaration to Combatting Illegal Trade of Mercury".
Nurbaya juga yakin hal ini bisa menjadi sinyal bagi dunia internasional meski masih berusia muda, COP Minamata bisa menghadapi tantangan global yakni merkuri.
"Oleh karena itu, kami mengharapkan dukungan Anda terhadap deklarasi ini. Sebagai hasil dari COP 4.2, kami berharap dapat terus bekerja sama untuk mengimplementasikannya," ujar Siti Nurbaya.