Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Novel Bamukmin Maju Cawapres, Slamet Ma'arif: PA 212 Belum Memutuskan

Massa Reuni 212 (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma'arif, tak mempermasalahkan keinginan Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada pemilihan presiden 2024. 

"Monggo saja secara pribadi siapa pun bisa mewacanakan jadi capres atau cawapres, sah-sah saja," ujar Slamet saat dihubungi, Senin (23/8/2021).

1. Slamet: Keinginan Novel maju sebagai cawapres bukan dorongan PA 212

Umat muslim mengikuti aksi reuni 212 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (2/12/2018) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Slamet mengatakan sampai saat ini PA 212 belum memutuskan akan mengusung dan mendukung siapa pada Pilpres 2024. Dia menilai keinginan Novel maju sebagai cawapres sebagai keinginan pribadi.

"Bukanlah (keinginan PA 212, itu keinginan pribadi Novel). Secara organisasi (PA 212) belum memutuskan apa-apa. (Pilpres 2024) masih jauh," ucap Slamet.

2. Novel siap maju jadi cawapres

Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

Sebelumnya Novel Bamukmin mengatakan dirinya siap menjadi calon wakil presiden dalam Pilpres 2024. Novel ingin menjadi cawapres karena hatinya terpanggil.

"Saya terpanggil maju sebagai cawapres karena prihatin dengan ulama yang jadi wapres," kata Novel pada Rabu (18/8).

"Wajib saya maju untuk memerdekakan para ulama, aktivis serta tokoh karena wapres sekarang yang kiai sudah tak berdaya," katanya.

Novel mengatakan menjadi calon presiden (capres) atau cawapres merupakan hak setiap warga negara Indonesia. Pentolan PA 212 ini mengatakan ingin menjadi cawapres karena Indonesia telah dikuasai 'pengkhianat' negara. Namun Novel tak menjelaskan siapa pengkhianat itu.

"Karena saat ini saya melihat rezim ini dikuasai oleh para pengkhianat negara dan Pancasila sampai penegak Pancasila (ulama) dikriminalisasi. Untuk itu saya harus siap berkorban untuk negara dan bangsa. Jangankan tidak digaji sebagai cawapres, bahkan siap miskin habis-habisan," ujarnya.

3. Alasan lain Novel ingin maju sebagai cawapres

Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

Novel juga mengatakan hukum di Indonesia masih mengalami diskriminasi. Sebab, sambungnya, banyak koruptor yang diberi hukuman ringan.

Novel belum merinci ingin berpasangan dengan siapa bila menjadi cawapres. Apakah sudah berkomunikasi dengan partai politik agar dirinya diusung menjadi cawapres? Novel juga tidak membeberkannya.

"Jadi memang latar belakang saya sebagai da'i, praktisi hukum, penggiat media (yaitu) mantan ketua Media Center PA 212, juga politikus atau caleg terfenomenal, juga aktivis kemanusiaan," ucap Novel.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sachril Agustin Berutu
Dwi Agustiar
Sachril Agustin Berutu
EditorSachril Agustin Berutu
Follow Us