PAN Kritik Lomba Karya Tulis BPIP: Tidak Produktif dan Kontekstual

Jakarta, IDN Times - Partai Amanat Nasional (PAN) ikut angkat bicara mengenai lomba penulisan artikel untuk memperingati Hari Santri Nasional 2021 yang diselenggarakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay menilai tema tersebut tidak mendesak untuk dibahas.
"Lomba yang bertema 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam' dan 'Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam' dinilai tidak perlu dan tidak urgent untuk dibahas. Sebab, sejak zaman perjuangan kemerdekaan, hormat bendera dan lagu kebangsaan tidak pernah dipersoalkan. Para ulama dan para santri selalu menjunjung tinggi dan menghormati eksistensi bendera negara dan lagu kebangsaan," ujar Saleh kepada wartawan, Sabtu (14/8/2021).
1. Saleh sebut lomba artikel BPIP tidak produktif dan kontekstual

Saleh mengatakan BPIP seharusnya memilih tema yang lebih baik dalam menyelenggarakan lomba penulisan artikel. Dia mencontohkan, BPIP bisa memakai tema 'Bantuan Sosial di Era pandemik dalam Perspektif Pancasila', 'Meneguhkan Nilai Persatuan dan Gotong Royong di Masa Pandemi', atau lainnya.
Menurutnya, meski tema yang dibuat tidak spesifik menyebutkan kata santri, namun dipastikan para kontestan sangat menguasai tema-tema tersebut.
"Lomba karya tulis yang diadakan BPIP dinilai tidak produktif dan tidak kontekstual. Tidak produktif karena diyakini tidak akan mampu meningkatkan penghayatan dan pengamalan Pancasila. Juga tidak kontekstual karena temanya sangat jauh dari kondisi kekinian yang dihadapi bangsa Indonesia," jelasnya.
"Kasihan juga nih BPIP. Banyak disorot masyarakat. Bahkan, ada yang minta dibubarkan. Akhirnya, kita sendiri malah tidak enak untuk ikut berkomentar soal eksistensi BPIP tersebut," Saleh menambahkan.
2. PKS sebut tema lomba BPIP tendensius

Diberitakan sebelumnya, PKS mengkritik lomba penulisan artikel BPIP. PKS menganggap tema lomba yang digelar BPIP ini aneh dan tendensius.
"Aneh temanya & terkesan tendensius. Jadi buka luka lama saat dikatakan musuh Pancasila itu agama. BPIP mestinya menyatukan bukan buat kontroversi," ujar Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera di akun Twitter-nya @MardaniAliSera, dilihat Sabtu (14/8/2021).
Mardani menambahkan BPIP seharusnya mengangkat tema lain yang lebih visioner untuk memperingati Hari Santri Nasional 2021. Misalnya, kata dia, BPIP bisa memakai tema 'Pandangan Santri dalam Bahaya Perubahan Iklim' atau 'Santri untuk Indonesia Bebas Korupsi'.
"Tapi mengubah tema hanya permukaan, paradigma BPIP mestinya menyatukan dan menguatkan peran agama dalam bingkai harmoni. BPIP perlu evaluasi total," Mardani menambahkan di postingannya.
3. PKB bela lomba BPIP

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid mengaku salut dengan BPIP karena ikut memperingati Hari Santri Nasional 2021. Jazilul mengatakan lomba yang diadakan BPIP merupakan bentuk penghargaan kepada perjuangan para santri.
Dia mengakui tema yang diangkat BPIP kurang millennial. Meski begitu, Jazilul mengatakan tidak ada maksud buruk dari tema yang diangkat BPIP ini.
"Hemat saya, jauhi prasangka buruk. Temanya sudah cukup bagus, tidak usah dipelintir ditambah pikiran buruk. Memang temanya kurang millennial dan ngetren namun bukan berarti bermuatan buruk. Kita jadikan Hari Santri menjadi momen membangun solidaritas dan kebersamaan sesama anak bangsa," ujar Jazilul.