Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pangdam Cendrawasih: Anggota KKB yang Dianiaya di Papua Masih Hidup

Pangdam XVII/Cendrawasi, Mayjen TNI Izak Pangemanan di Sub Den Mabes TNI, Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)
Pangdam XVII/Cendrawasi, Mayjen TNI Izak Pangemanan di Sub Den Mabes TNI, Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)

Jakarta, IDN Times - Panglima Kodam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan memastikan, warga Papua yang menjadi korban penganiayaan sejumlah prajurit TNI merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Ia diketahui bernama Defius Kogoya. Meski memiliki nama belakang yang sama dengan kelompok KKB penculik pilot Susi Air, tetapi Defius dengan Egianus tak memiliki relasi keluarga.

Izak menyebut, aksi penganiayaan itu terjadi pada 3 Februari 2024 lalu di dekat pos TNI Gome, Papua. Namun, video penganiayaan itu viral di media sosial pada 21 Maret 2024 lalu.

Saat ini kondisi Defius masih hidup meski jadi korban tindak penganiayaan sejumlah prajurit TNI.

"Sampai saat ini yang bersangkutan masih hidup dan sehat," ujar Izak di Sub Den Mabes TNI, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024).

Defius sudah diserahkan ke polres setempat untuk diperiksa. Namun, menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Kristomei Sianturi, usai diserahkan ke polres setempat, Defius dikembalikan ke keluarganya oleh pihak kepolisian.

Sosok Defius menjadi sorotan lantaran ia terekam kamera menjadi korban penganiayaan sejumlah prajurit TNI. Ia terlihat dimasukan ke dalam drum besi berisi air berwarna merah. Kedua tangannya diikat di belakang.

Defius bertelanjang dada. Kemudian, wajahnya penuh lebam dan luka. Darah tak berhenti mengucur dari hidungnya.

Sejumlah prajurit TNI terlihat meninju wajah Defius. Sementara, ada pula prajurit TNI yang menyayat punggung Defius menggunakan sangkur.

Izak meminta maaf kepada warga Papua atas aksi penganiayaan yang dilakukan terhadap anggota KKB tersebut. Sebab, peristiwa penganiayaan itu melunturkan citra humanis TNI yang selama ini dibangun di Bumi Cendrawasih.

"Ini tidak boleh terjadi di dalam upaya kami menyelesaikan permasalahan di Papua. Kami menggunakan cara-cara dan pendekatan yang benar. Ada prajurit yang melakukan ini, kami sayangkan dan ini dipastikan melangar hukum," katanya.

"Dengan adanya kelakuan prajurit TNI ini kami sangat menyayangkan. Sekali lagi saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Papua atas kejadian ini," tutur jenderal bintang dua itu.

Ia pun memastikan bahwa semua prajurit TNI yang terlibat akan dihukum sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Sejauh ini, sudah ada 13 prajurit TNI yang diidentifikasi secara langsung melakukan tindak kekerasan.

Mereka kini sudah ditahan di Pomdam III Siliwangi. Hal itu lantaran para prajurit tersebut berasal dari Batalyon Infanteri Raider 300/Braja Wijaya, Kodam Siliwangi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us