Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pasien COVID-19 Sudah Habis, RS Wisma Atlet Ditutup 31 Desember 2022

Tampak Wisma Atlet yang akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah akan menutup Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet per 31 Desember 2022. Berdasarkan data dari Satgas COVID-19, sudah tidak ada pasien COVID-19 yang melakukan isolasi per Kamis (29/12/2022).

"Done, alhamdulillah pasien di RSDC Wisma Atlet tanggal 29 Desember 2022 habis, semoga selamanya tidak ada lagi pandemik," ujar Komandan Lapangan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Letkol Laut drg. Muh Arifin, di laman Instagram dikutip Jumat (30/12/2022).

1. Penutupan RS Wisma Atlet demi efisiensi anggaran

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Nasional BNPB-BPBD untuk Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Cuaca Ekstrem di Jakarta, Senin (10/10/2022). (Dok. BNPB).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menerangkan, penutupan Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet per 31 Desember 2022 dilakukan demi efisiensi anggaran.

"Maunya BNPB itu segera ditutup semua karena itu membebani anggaran," ujarnya di Gedung BNPB, Selasa (27/12/2022).

2. Kasus COVID-19 sudah melandai

Ilustrasi tes cepat COVID-19. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Suharyanto mengungkapkan, selama tiga bulan terakhir, pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri semakin sedikit seiring turunnya kasus COVID-19 di Indonesia, bahkan saat ini masih tersisa empat pasien saja.

"Setelah tiga bulan terakhir tower-tower yang lain ini sudah tidak ada pasien. Bahkan per kemarin hanya tinggal empat orang di tower enam," ujarnya.

3. Tower enam masih dibuka layani pasien COVID-19

Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat (IDN Times/Besse Fadhilah)

Meski demikian, lanjut Suharyanto, pihaknya masih membuka satu dari tujuh tower di RS Wisma Atlet untuk melayani isoman pasien COVID-19 dalam rangka antisipasi melonjaknya kasus COVID-19 seperti yang terjadi di China dan Jepang.

"Tower enam yang masih ada pasiennya empat itu ini tetap kita hidupkan di bawah Kapuspen TNI nanti yang mengoperasionalkannya. Kita lihat sampai tiga bulan ke depan, Januari-Februari-Maret, mudah-mudahan kondisi terkendali terus tidak ada lonjakan. Nanti akan disampaikan untuk tindakan selanjutnya," terangnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
Dini Suciatiningrum
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us