Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemilihan Pimpinan DPD RI Dihujani Interupsi

Rapat pemilihan pimpinan DPD RI (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Rapat pemilihan pimpinan DPD RI (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times - Interupsi demi interupsi menghujani jalannya proses rapat paripurna pemilihan pimpinan DPD periode 2024-2029 yang digelar di ruang paripurna gedung Nusantara V, kompleks DPR, Jakarta, Selasa (1/10/2024) malam.

Interupsi sebenarnya sudah berjalan sejak awal saat rapat dipimpin oleh anggota DPD tertua, Ismeth Abdullah, dan termuda, Larasati Moriska.

"Alasannya apa yang memimpin termuda, apa, saya ingin tahu, tolong dijawab karena malam ini adalah pemilihan pimpinan agendanya, terima kasih," kata seorang anggota DPD.

Ismet pun menjawab bahwa hal tersebut sudah disepakati. Namun, interupsi dan perdebatan masih berdatangan termasuk soal syarat pemilihan pimpinan. Bakal calon paket pimpinan harus mengantongi dukungan subwilayah dan menyinggung soal pakta yang mesti ditandatangani.

"Saya ingin mengingatkan tentang ayat 4 pimpinan, dia gunakan angka 25 persen ini simbol, bukan nominal tidak nyebut 38 persen ini diartikan minimal dukungan," ujar seorang anggota lainnya.

"Pimpinan bisa menafsirkan dari anggota syarat itu dilakukan oleh partai pimpinan, itulah yang dimaksud syarat dukungan," imbuh anggota lain.

"Etika persidangan harus dijaga kepala boleh panas hati dingin," ujar anggota lainnya.

Sebagai informasi, ada dua kubu yang menjadi kandidat kuat calon Ketua DPD RI. Kubu pertama adalah kubu yang dimotori petahana La Nyalla Mattalitti dengan Wakil Ketua Nono Sampono. Sementara itu kubu penandingnya, Sultan Najamuddin dengan wakil Ketua GKR Hemas.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us