Peringati 7 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Gelar Doa Bersama

Depok, IDNTimes - Kasus kematian mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori, yang ditemukan meninggal di danau Kenanga UI, hingga kini belum tuntas. Kematian Akseyna dinilai janggal, namun sampai sekarang belum terungkap dengan terang.
Memperingati tujuh tahun meninggalnya Akseyna, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) menggelar aksi doa bersama, dan meminta Direktorat UI dan kepolisian memberikan kejelasan kasus kematian pada 26 Maret 2015 itu.
Ketua BEM UI, Bayu Satria Utomo, mengatakan aksi yang dilakukan BEM UI bersama mahasiswa lainnya merupakan aksi simbolik, memperingati tujuh tahun meninggalnya Akseyna. Aksi dilakukan dengan sejumlah kegiatan salah satunya doa bersama untuk almarhum.
"Aksi hari ini hadir karena tidak responsifnya UI dan kepolisian dalam menangani kasus Akseyna," ujar Bayu kepada IDN Times, Selasa (29/3/2022).
1. Kasus Akseyna sudah tujuh tahun tanpa kejelasan

Bayu menjelaskan, kasus kematian Akseyna masih menjadi misteri. Padahal sudah banyak yang mengetahui dan melihat melalui media, terdapat sejumlah bukti terkait kematian Akseyna.
"Tapi dari 2015 sampai dengan 2022 saat ini, tujuh tahun sudah kita menunggu tidak pernah ada kejelasan," jelas dia.
Bayu mengungkapkan, hingga saat ini belum ada kejelasan pengusutan atas kematian Akseyna. Untuk itu, BEM bersama mahasiswa UI menuntut keadilan atas kematian Akseyna.
"Kita berdiri bersama untuk memperjuangkan keadilan untuk korban, kita berdiri bersama keluarga korban untuk mengadvokasi apa yang dilakukan oleh keluarga korban," ujarnya.
2. Aksi diikuti ratusan mahasiswa UI

Selain doa bersama, aksi solidaritas ini juga diisi sejumlah kegiatan seperti orasi, pembacaan puisi, hingga teaterikal.
"Berkumpulnya mahasiswa di sini, sekitar 209 mahasiswa UI ingin menunjukkan bahwa kita peduli akan kakak kita, kita peduli akan keadilan di UI," tegas Bayu.
Tak hanya itu, peserta aksi juga menandatangani sebuah banner bertuliskan "#Usut Tuntas Kasus Akseyna". Aksi damai ini juga diwarnai sejumlah poster berisi sindiran untuk Rektorat UI dan kepolisian.
"Kami hanya ingin meminta keadilan dan pengungkapan kasus kakak kami Akseyna UI yang terjadi sejak tujuh tahun lalu," terang Bayu.
3. Keluarga Akseyna tidak hadir dalam aksi BEM UI

Bayu menuturkan, tidak berjalannya pengungkapan kasus kematian Akseyna karena tidak ada kemauan dari aparat penegak huku. "Saya yakin, kalau ada kemauan pasti di situ ada jalan," tutur dia.
Bayu menambahkan, banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengungkap ulang kasus kematian Akseyna. Salah satunya dengan mengumpulkan bukti tambahan, dan memanggil para terduga pelaku yang sudah didapatkan barang bukti.
"Untuk aksi ini kami sudah coba mengontak keluarga Akseyna, namun berada di luar kota, belum berkesempatan untuk hadir," pungkas Bayu.