Pilot dan Copilot Batik Air Tertidur, Apa Tugasnya Selama Penerbangan?

Jakarta, IDN Times - Pilot dan copilot Batik Air sempat tertidur 28 menit saat menerbangkan pesawat dari Kendari menuju Jakarta pada 25 Januari 2024. Penerbangan ID6723 yang menggunakan Airbus A320 (PK-LUV) itu mengangkut 153 penumpang.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan, keduanya baru sadar setelah mengetahui pesawat tidak berada pada jalur penerbangan yang benar.
“PIC kemudian melihat SIC (Second in Command atau Co-pilot) sedang tidur dan membangunkannya. Pada waktu yang bersamaan, PIC menjawab panggilan dari pilot lain dan ACC Jakarta,” demikian keterangan KNKT, dikutip Rabu (13/3/2024).
Lalu apa tugas keduanya selama penerbangan?
1. Copilot mengambil alih kendali pesawat saat pilot membutuhkan istirahat atau dalam keadaan darurat

Perbedaan antara tugas pilot dan copilot dalam pesawat bisa sangat signifikan tergantung pada jenis pesawat, peraturan perusahaan, dan situasi penerbangan. Namun, secara umum, perbedaan utama antara keduanya adalah dalam tanggung jawab dan kewenangan mereka di dalam kokpit.
Dikutip dari laman Dishub Aceh, berikut adalah gambaran umum tentang perbedaan tersebut:
Pilot (Captain):
- Bertanggung jawab penuh atas keselamatan penerbangan dan keputusan terkait penerbangan.
- Bertanggung jawab atas komunikasi dengan kru darat, menentukan rute penerbangan, dan menangani situasi darurat jika terjadi.
- Memimpin penerbangan dengan mengambil kendali atas pesawat pada saat lepas landas, mendarat, dan dalam situasi kritis.
- Biasanya memiliki lebih banyak pengalaman dan pelatihan dibandingkan copilot.
Copilot (First Officer):
- Bertanggung jawab untuk membantu pilot dalam menjalankan pesawat dan menjaga situasi kokpit yang aman.
- Memantau sistem pesawat, melakukan pemeriksaan pra-penerbangan, dan membantu dalam perencanaan rute penerbangan.
- Mengambil alih kendali pesawat jika diperlukan, terutama saat pilot membutuhkan istirahat atau dalam keadaan darurat.
- Dapat memberikan masukan kepada pilot terkait keputusan penerbangan, tetapi keputusan akhir tetap berada pada pilot.
2. Tugas pilot dan copilot adalah bekerja sebagai tim untuk memastikan penerbangan berjalan dengan baik

Dalam sebuah penerbangan, kerja sama antara pilot dan copilot sangatlah penting untuk menjaga keselamatan dan kelancaran penerbangan. Meskipun memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda, keduanya bekerja sebagai tim untuk memastikan penerbangan berjalan dengan baik.
“Dengan demikian, sinergi antara pilot dan co-pilot adalah kunci dalam menjaga keselamatan dan keberhasilan setiap penerbangan,” tulis laman Dishub Aceh.
3. Kronologi pilot dan copilot Batik Air tertidur

Berdasarkan keterangan KNKT, insiden dua pilot tertidur terjadi setelah pesawat Airbus A320 (PK-LUV) yang dikemudikan mereka melewati kondisi cuaca buruk.
Sebelumnya, pada pukul 01.24 UTC atau 08.24 WIB, copilot (Second in Command/SIC) meminta kepada Area Control Center (ACC) Makassar untuk terbang dengan arah 275 derajat untuk menghindari kondisi cuaca buruk dan disetujui oleh ACC Makassar.
Lalu pukul 08.29 WIB, SIC berkomunikasi dengan pramugari melalui interfon menanyakan kondisi penumpang, karena dia merasa pesawat mengalami turbulensi ringan. Pramugari menjawab bahwa penumpang baik-baik saja.
Kemudian pada pukul 08.34 WIB, SIC melapor ke ACC Makassar bahwa pesawat sedang terbang dalam tujuan 250 derajat. ACC Makassar menerima laporan tersebut dan menginstruksikan untuk melaporkan kapan pesawat aman dari kondisi cuaca buruk. SIC kemudian menerima kembali instruksi dari ACC Makassar.
Pada pukul 08.42 WIB, ACC Makassar menginstruksikan pesawat BTK6723 itu untuk menghubungi ATC ACC Jakarta dan instruksi itu dibaca kembali oleh SIC. Pada pukul 08.43.32 WIB, SIC melakukan kontak awal dengan ACC Jakarta.
Pesawat BTK6723 itu diinstruksikan untuk mengikuti KURUS 2G Standard Instrument Arrival (STAR) dan melaporkan ketika pesawat sudah aman dari kondisi cuaca buruk.
Saat itu, pesawat sedang terbang dengan arah 250 derajat dan berada sekitar 125 Nm sebelah timur Waypoint KURUS. Pada pukul 08.43.42 WIB, SIC membaca kembali instruksi ACC Jakarta.
"Beberapa saat kemudian, SIC lalu secara tidak sengaja tertidur," tulis KNKT.
Pada pukul 08.56 WIB atau 12 menit setelah rekaman transmisi terakhir dari SIC, ACC Jakarta menanyakan ke pilot BTK6723 berapa lama pesawat harus terbang pada arah saat ini (250°). Namun tidak ada balasan dari pilot.
Karena tidak ada respons, pada pukul 08.57 WIB, ACC Jakarta menelepon ke pesawat BTK6723 dan tidak ada respons dari pilot.ACC Jakarta terus berusaha menghubungi pilot, termasuk meminta kepada pilot lain untuk memanggil BTK6723. Tapi tidak ada satupun panggilan yang ditanggapi oleh kedua pilot BTK6723 tersebut.
Kemudian, pada pukul 02.11 (09.11 WIB) atau 28 menit setelah transmisi terakhir yang direkam dari SIC, kapten pilot terbangun dan sadar bahwa pesawat tidak berada pada jalur penerbangan yang benar.
“Kapten kemudian melihat SIC tertidur dan membangunkannya," tulis KNKT.
Pada waktu yang hampir bersamaan setelah terbangun, kapten pilot menanggapi panggilan dari pilot lain dan ACC Jakarta. Sang kapten memberi tahu ACC Jakarta bahwa BTK6723 mengalami masalah komunikasi radio dan saat ini masalah tersebut telah teratasi. Penerbangan kemudian dilanjutkan.