Polisi: Tak Ada CCTV di Lokasi Pembacokan Staf Kejagung di Depok

- Polisi masih menyelidiki kasus pembacokan staf Kejagung oleh OTK di Depok.
- CCTV di sekitar lokasi tidak ada, polisi belum mengantongi identitas pelaku.
- Korban dibacok saat pulang dari Kejagung, menderita luka berat dan sudah dilaporkan ke polisi.
Jakarta, IDN Times - Polres Metro Depok masih menyelidiki kasus prmbacokan staf Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi Kejaksaan Agung (Kejagung) berinisial DSK (44) oleh orang tak dikenal (OTK).
Kasatreskrim Polres Metro Depok, AKBP Bambang Prakoso mengatakan, pihaknya sudah menelusuri CCTV yang terpasang di sekitar lokasi.
"Gak ada (CCTV). Udah disisir. Terdekat (lokasi kejadian) dari tempat cuci mobil sama Indomaret juga gak ngarah ke sana, arah kameranya gak ke lokasi," kata dia saat dikonfirmasi, Selasa (27/5/2025).
1. Polisi belum menemukan terduga pelaku

Hingga kini, polisi belum mengantongi identitas pelaku pembacokan. Jumlah pelaku juga belum diketahui.
Diharapkan, dalam waktu dekat, para pelaku pembacokan dapat segera ditangkap.
"Belum (diketahui jumlah pelaku) masih mau mengumpulkan keterangan saksi-saksi," ujar dia.
2. Korban dipepet dan dibacok

Peristiwa terjadi saat korban dalam perjalanan pulang dari Kejagung pada Jumat (23/5/2025) pukul 21.00 WIB. Di tengah perjalanan, hujan deras dan korban pun meneduh.
Korban melanjutkan perjalanan pulang pada Sabtu dini hari pukul 02.30 WIB. Ia mengendarai motor dengan kecepatan 60 kilometer per jam.
Saat di lokasi kejadian, tiba-tiba korban dipepet pengendara lain dari arah berlawanan. Pelaku berjumlah dua orang berboncengan.
Salah satu pelaku kemudian mendekati korban dan mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan korban. Sebelum membacok korban, pelaku sempat berteriak "Sikat!”
Setelah membacok tangan korban, kemudian pelaku kembali berteriak, "Mampus lu!" Setelah itu para pelaku melarikan diri.
3. Korban dibawa ke rumah sakit

Korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pengobatan. Korban menderita luka berat di pergelangan tangan kanan.
Diagnosanya, urat kelingking tangan kanan korban putus dan tidak bisa lagi digerakkan. Peristiwa tersebut sudah dilaporkan ke polisi pada Minggu (25/5/2025).