Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Minta Hukum Tak Tumpul ke Atas: Itu Zalim, Angkara Murka

IMG-20251017-WA0000.jpg
Presiden Prabowo Subianto (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Intinya sih...
  • Prabowo menegaskan pentingnya keadilan hukum yang berpihak kepada seluruh rakyat Indonesia, tanpa pandang bulu.
  • Ia meminta aparat penegak hukum untuk bekerja dengan hati nurani dan tidak sewenang-wenang dalam menindak rakyat kecil.
  • Prabowo mengingatkan agar hukum tidak menjadi alat bagi pihak kuat untuk menindas yang lemah, serta negara tidak boleh kalah oleh kekuatan kelompok atau individu tertentu.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya keadilan hukum yang berpihak kepada seluruh rakyat Indonesia, tanpa pandang bulu. Ia menyoroti masih adanya praktik hukum yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas.

Prabowo meminta aparat penegak hukum untuk bekerja dengan hati nurani.

“Penegak hukum harus punya hati, jangan istilahnya apa, tumpul ke atas, tajam ke bawah. Itu zalim, itu angkara murka, jahat,” ujar Prabowo dalam arahannya di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (20/10/2025).

Pernyataan itu disampaikan Prabowo usai menyaksikan Jaksa Agung ST Burhanuddin menyerahkan uang hasil korupsi senilai Rp13,25 triliun kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Dana tersebut merupakan hasil pengembalian dari kasus korupsi persetujuan ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya.

Dalam kesempatan itu, Prabowo mengingatkan Kejaksaan Agung dan Kepolisian RI agar tidak sewenang-wenang. Ia menekankan, hukum tidak boleh digunakan untuk mengkriminalisasi rakyat kecil.

“Saya ingatkan terus Kejaksaan, Kepolisian, jangan kriminalisasi sesuatu yang tidak ada. Untuk motivasi apa pun. Ini saya ingatkan, karena kejaksaan termasuk lembaga yang harus koreksi diri juga,” kata Prabowo.

Presiden Prabowo mengaku sering menerima laporan tentang jaksa atau aparat di daerah yang diduga melakukan praktik tidak benar. Ia menyesalkan apabila ada aparat yang lebih memilih menindak rakyat kecil daripada pelaku kejahatan besar.

“Orang kecil, orang lemah itu hidupnya sudah sangat susah. Jangan diperberat dengan mencari-cari hal yang tidak perlu dicari,” ucap Prabowo.

Ia menyinggung kasus lama tentang anak sekolah dasar yang ditangkap karena mencuri ayam, serta seorang ibu yang ditahan karena mencuri pohon.

"Itu tidak masuk akal. Ada apa mengejar hal seperti itu?” kata dia.

Prabowo menegaskan, keberpihakan aparat harus jelas, membela kebenaran dan rakyat kecil. Ia meminta agar hukum tidak menjadi alat bagi pihak kuat untuk menindas yang lemah.

“Itu rakyat kita, rakyat saya. Kita harus membela mereka. Saudara-saudara harus membantu saya menegakkan kebenaran, membela yang lemah,” ujar dia.

Prabowo juga mengingatkan, negara boleh kalah oleh kekuatan kelompok atau individu tertentu.

“Yang kuat, kalau melanggar hukum, ya kita adu kekuatan. Kuat negara atau kuat mereka? Jangan mereka mengira Indonesia lemah,” imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us

Latest in News

See More

Pemkab Bogor Kembangkan Stadion Pakansari Jadi Pusat Aktivitas Terpadu

20 Okt 2025, 16:16 WIBNews