Prabowo Saksikan Penandatanganan MoU 17 Perusahaan di Indo Defence

- 17 perusahaan tandatangani kontrak kerja sama dengan nilai investasi Rp33 triliun
- Prabowo Subianto menyaksikan penandatanganan kontrak kerja sama didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin
- Indo Defence diselenggarakan untuk memberikan kesempatan bagi industri dalam negeri dan negara sahabat untuk saling bekerja sama, serta mempromosikan karya perusahaan pertahanan Indonesia yang sudah sejajar dengan global
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penandatanganan kontrak kerja sama 17 perusahaan, pada acara Indo Defence Expo & Forum 2025 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta. Tercatat, ada 27 dokumen yang ditandatangani.
Kerja sama itu memiliki nilai investasi sebesar Rp33 triliun. Kerja sama ini dilakukan oleh industri pertahanan BUMN, swasta, dan luar negeri.
Prabowo terlihat menyaksikan penandatanganan kontrak kerja sama itu didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
1. Daftar perusahaan yang melakukan kontrak kerja sama

Berikut daftar perusahaan yang melakukan kontrak kerja sama
1. PT PAL Indonesia
2. PT Dirgantara Indonesia
3. PT Pindad
4. PT LEN
5. PT Dahana
6. PT Republik Defens Indonesia (Republikorp)
7. PT Praba Cipta Mandiri
8. PT Nusantara Turbie Populsi
9. PT Agrapana NUgraha katara
10. PT Tesco Indomaritim
11. PT Indonesia Defence Systems
12. PT Aggiomultimex International Group
13. PT Sapta Cakra Manunggal
14. PT Mitra Harapan Abadai
15. PT Mulia Buana Dharma Trans
16. PT Noahtu Shipyard
17. Ellips Projects UK yang bekerja sama dengan BUMS
2. Prabowo ungkap tujuan diselenggarakan Indo Defence

Prabowo mengatakan, Indo Defence diselenggarakan untuk memberikan kesempatan bagi industri dalam negeri dan negara sahabat untuk saling bekerja sama.
"Expo ini dimaksud untuk memberikan kesempatan bagi industri pertahanan dalam negeri, industri negara-negara sahabat, dunia akademisi di Indonesia, semua unsur-unsur pimpinan politik dan kemasyarakatan dan tentunya generasi muda Indonesia," ujar Prabowo, Rabu (11/6/2025).
3. Industri pertahanan Indonesia sejajar dengan global

Founder Republikorp, Norman Joesoef, mengatakan industri pertahanan Indonesia kini sudah sejajar dengan global. Sehingga, dengan adanya Indo Defence ini, turut mempromosikan karya perusahaan pertahanan Indonesia.
“Melalui Indo Defence, kami ingin menunjukkan bahwa sektor pertahanan nasional tidak hanya berkembang, tapi juga mampu berdiri sejajar dengan industri global. Republikorp hadir untuk memperkuat kolaborasi, baik dengan pemerintah maupun mitra luar negeri, guna mewujudkan industri pertahanan yang berdaulat, mandiri, dan tangguh,” kata Norman.