Pramono Akui Banjir dan Macet Masalah Klasik Jakarta

- Perluas Jabodetabek dengan sistem transportasi massal TransJabodetabek untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.
- Pramono akan melakukan normalisasi Sungai Ciliwung dengan menerapkan Peraturan Gubernur (Pergub) dan penlok untuk mengatasi masalah banjir.
- Minta bantuan warga dalam penyediaan air bersih dan membangun Jakarta yang lebih baik melalui gotong royong dan dukungan dari masyarakat.
Jakarta, IDN Times - Gubenur DKI Jakarta, Pramono Anung mengakui saat ini masih ada berbagai persoalan yang menjadi kendala bagi Jakarta, yakni macet dan banjir.
Pramono bersama Wakil Gubernur Rano Karno berkomitmen akan membangun Jakarta dengan baik dan nyaman.
"Kami berdua, dan seluruh jajaran Balai Kota akan sungguh-sungguh membuat Jakarta jadi lebih aman, lebih nyaman, lebih indah dan mudah dijangkau dari mana-mana, salah satu persoalan klasik Jakarta, kemacetan," ucap Pramono saat membuka acara malam puncak HUT Kota Jakarta ke-498 di Lapangan Banteng, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu (22/6/2025) malam.
1. Perluas Jabodetabek

Karena itu, Pram mengatakan pihaknya telah merancang sistem transportasi massal melalui bus rapid transit (BRT) hingga kawasan Jabodetabek yang dinamai TransJabodetabek.
"Kami mohon izin untuk menerapkan apa yang disebut dengan TransJabodetabek dan mudahan-mudahan ini akan bisa mengurangi kemacetan yang ada di Jakarta," ujarnya.
2. Pramono akan normalisasi Sungai Ciliwung

Kemudian, mengenai persoalan banjir, Pram akan mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) untuk melakukan normalisasi Sungai Ciliwung. Saat ini secara rutin saluran mikro dan sungai mulai kembali dilakukan pengerukan.
"Selain itu persoalan banjir, mulai bulan depan kami sudah mengeluarkan penlok (penetapan lokasi) untuk melakukan normalisasi sungai Ciliwung," ujarnya.
3. Minta bantuan warga untuk atasi masalah Jakarta

Lalu persoalan penyediaan saluran air bersih yang belum merata dinikmati seluruh wilayah DKI Jakarta. Dia menargetkan, pada 2029 mendatang seluruh area Jakarta atau 100 persen warga akan terlayani air bersih.
"Tetapi ini semua tidak ada artinya tanpa suport, gotong royong, dukungan dari bapak/ibu sekalian. Mari kita bangun Jakarta jadi lebih baik dengan keterlibatan sudara-saudara menjadi sangat penting untuk membangun Jakarta ke depan.