Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pratikno: SDM Indonesia Cukup Berat, Penduduk Mayoritas Low Quality

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno saat paparan di acara rakornas pemerintah pusat dan daerah di SICC Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/11/2024). (Tangkapan layar video di Channel Youtube Kemendagri).
Intinya sih...
  • Menko PMK Pratikno: Indonesia menghadapi tantangan berat untuk menjadi negara maju, salah satunya kualitas SDM yang rendah.
  • Mayoritas SDM di Indonesia kompetensi dan produktivitasnya masih rendah, tidak mampu mendongkrak pembangunan ekonomi.
  • Guna menghasilkan SDM berkualitas, pendidikan dan kesehatan masyarakat harus saling mendukung, perlu kerja sama orkestrasi antara pemerintah pusat dan daerah hingga level desa.

Bogor, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyebut, Indonesia menghadapi tantangan yang berat untuk menjadi negara maju, salah satunya mengenai kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah.

Pratikno mengemukakan hal tersebut dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Daerah di SICC Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/11/2024). 

"Kita dimodali oleh sumber daya alam yang sangat kaya tetapi mengapa kita belum mampu menjadi negara maju, tadi Bapak Presiden sudah menegaskan salah satunya adalah tata kelola. Saya akan menambahkan bahwa ada satu variabel penting untuk bisa menjadi negara maju adalah sumber daya manusia,"ujar Pratikno.

"Bapak ibu yang saya hormati, kita menghadapi permasalahan sumber daya manusia dan kebudayaan yang cukup berat, yaitu pertama kita punya masyarakat kita, penduduk Indonesia mayoritas masih low quality," lanjut Pratikno dalam paparannya. 

1. Kompetensi dan produktivitas SDM rendah tidak akan mampu dongkrak pembangunan ekonomi

Siswa SDN Mawar di Banjarmasin

Menurut Pratikno, untuk bisa menjadi negara maju, pertama adalah kualitas SDM-nya. Tapi pada kenyataannya, mayoritas SDM di Indonesia kompetensi dan produktivitasnya masih rendah.

"Kalau potensinya, kompetensinya rendah tentu saja tidak produktif, tidak kompetitif, tidak mampu mendongkrak pembangunan ekonomi," paparnya. 

2. Pendidikan dan kesehatan masyarakat harus ditingkatkan dan saling mendukung

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk GoTo ecara resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 13 kota/kabupaten. (Dok/Istimewa)

Guna menghasilkan SDM berkualitas, Pratikno menjelaskan, harus didorong pendidikan dan kesehatan masyarakat agar saling mendukung.

"Yang ketiga, walaupun pendidikannya tinggi tetapi tidak akan kontributif kalau tidak relevan. Oleh karena itu, relevansi menjadi sangat penting, jadi bagaimana kita kompetensinya tinggi kesehatannya baik dan relevansinya tinggi, Itulah masalah dasar yang dihadapi oleh kementerian-kementerian dan lembaga di dalam koordinasi Menko PMK," katanya. 

Oleh karena itu, kata dia, Indonesia perlu meningkatkan kesehatan masyarakat agar menghasilkan usia produktif yang berkualitas. 

3. Relevansi pendidikan

Dok. IDN Times/istimewa

Pratikno mengungkapkan, banyak mayarakat Indonesia yang berpendidikan tinggi tetapi tidak berkontribusi dengan relevansi yang baik. 

"Walaupun pendidikannya tinggi tetapi tidak akan kontributif kalau tidak relevan. Oleh karena itu, relevansi menjadi sangat penting jadi bagaimana kita kompetensinya tinggi kesehatannya baik dan relevansinya tinggi, Itulah masalah dasar yang dihadapi oleh kementerian-kementerian dan lembaga di dalam koordinasi Menko PMK," ungkapnya. 

4. Perlu kerja sama pusat dan daerah

ASN yang hadir dalam acara rapat koordinasi nasional pemerintah pusat dan daerah tahun 2024 di SICC, Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024). (IDN Time/Linna Susanti).

Pratikno menyampaikan, untuk mengatasi masalah SDM ini, perlu ada kerja sama  yang ia sebut sebagai orkestrasi antara pemerintah pusat dan daerah hingga level desa. 

"Oleh karena itu, kementerian berusaha untuk meningkatkan peran orkestrasi agar kita sinergi, bukan hanya sinergi horizontal tetapi juga energi vertikal, itulah bapak ibu peran penting dari bapak ibu di lembaga, bukan hanya di pusat tetapi juga daerah," katanya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us