Profil Diaz Hendropriyono, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Prabowo
- Presiden Prabowo Subianto mengangkat Diaz Faisal Malik Hendropriyono sebagai Wakil Menteri Lingkungan Hidup/Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup.
- Diaz lahir di Jakarta pada 25 September 1978, memiliki ketertarikan pada musik rock, dan aktif dalam menggunakan media sosialnya.
- Diaz memiliki gelar sarjana dari Norwich Military University, Amerika Serikat, serta terlibat dalam sektor swasta dan politik, termasuk menjadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mengangkat Diaz Faisal Malik Hendropriyono sebagai Wakil Menteri Lingkungan Hidup/Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup.
Putra ketiga dari Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) era Presiden Megawati, Jenderal TNI (Purn) Abdullah Makhmud Hendropriyono (AM Hendropriyono), itu dilantik bersama wakil menteri lainnya di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran pada Senin siang, 21 Oktober 2024.
Diketahui, pada Pemerintahan Joko "Jokowi" Widodo Diaz dipercaya oleh Presiden Jokowi menjadi staf khusus di bidang sosial. Ia dikenal sebagai pendukung aktif Jokowi sejak kampanye Pilpres 2014. Diaz juga diketahui menjabat sebagai komisaris di MCAS sejak 2022.
Berikut profil Diaz Faisal Malik Hendropriyono.
1. Profil Diaz Hendropriyono, menyukai musik rock
Diaz Faisal Malik Hendropriyono atau kerap disapa Diaz lahir di Jakarta pada 25 September 1978. Ia merupakan anak ketiga dari pasangan Abdullah Makhmud Hendropriyono dan Tati Hendropriyono, serta memiliki dua orang kakak kandung, yakni Diah Erwiany Hendropriyono yang merupakan istri dari mantan Panglima TNI Jenderal (Purnawirawan) TNI Andika Perkasa dan Rony Hendropriyono.
Dalam kehidupan pribadinya, ia menikah dengan Linda Ratna Nirmala pada tahun 2002, dan pasangan ini dikaruniai tiga anak. Di sela-sela kesibukannya di dunia politik dan pemerintahan, Diaz memiliki ketertarikan pada musik rock, dengan band favoritnya antara lain Dream Theater, Avenged Sevenfold, Jamrud, dan Edane.
Diaz aktif dalam menggunakan media sosialnya seperti Instagram @diaz.hendropriyono, X yang sebelumnya Twitter @dHendropriyono, Facebook Diaz Hendropriyono, Youtube @diazhendropriyono6946.
2. Pendidikan dan karier Diaz
Diaz memperoleh gelar sarjana dalam bachelor of science dari Norwich Military University, Amerika Serikat. Ia melanjutkan pendidikan pascasarjana di Virginia Tech University, di mana Diaz meraih gelar master of public administration dengan predikat graduated with distinction pada 2010.
Pada tahun 2013, Diaz menyelesaikan dua program pascasarjana lainnya di Hawaii Pacific University, yaitu master of business administration dan master of arts in global leadership, juga dengan predikat graduated with honors. Tida hanya itu, pada tahun yang sama, Diaz menamatkan program pendidikan reguler angkatan (PPRA) di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
Diaz memulai kariernya di sektor swasta sebagai sales di PT KIA Otomotif Indonesia dari tahun 1999 hingga 2000, kemudian menjabat sebagai direktur di PT Ulam Sari Samudra, sebuah perusahaan distribusi makanan laut, pada 2000-2001.
Diaz juga berkiprah dalam bisnis perhotelan dan kebugaran, termasuk Best Western Hotel di Bali, Amaris Hotel di Pancoran, serta Gold's Gym di Jakarta Selatan.
Di ranah politik, Diaz aktif mendukung Joko Widodo sejak Pilpres 2014 dan menjabat sebagai ketua umum Kawan Jokowi, organisasi pendukung kampanye Jokowi.
Selain itu, Diaz pernah menjadi anggota dewan analis strategis di Badan Intelijen Negara (BIN) dan staf khusus presiden untuk intelijen di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam).
Di bidang olahraga, khususnya sepak bola, Diaz ditunjuk oleh mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, pada Mei 2015 sebagai anggota tim transisi PSSI. Dia juga terlibat dalam usaha lainnya seperti Arena MMA Indonesia dan Andalusia Antar Benua (Western Union).
3. Jadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
Diaz mengikuti jejak ayahnya dalam dunia politik. Pada 19 Mei 2018, ia terpilih sebagai Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, menggantikan posisi ayahnya.
Dalam Kongres Luar Biasa DPN PKPI yang berlangsung pada 13 Mei 2018, Diaz terpilih secara aklamasi untuk memimpin partai tersebut pada periode 2018-2022.
Di hadapan para kadernya, Diaz mengatakan PKPI bukanlah partai baru. Beberapa modal telah dimiliki partai yang telah berusia 20 tahun ini. Di antaranya PKPI telah memiliki anggota legislatif di beberapa daerah.
"Kita sudah punya 1,1 juta suara di 2014. Dengan modal ini kita sudah satu langkah dengan partai lain yang baru maju," kata Diaz ketika itu.
Ia berharap, di bawah kepemimpinannya bisa membawa PKPI ke arah yang lebih baik. Dalam pelantikan tersebut hadir juga Ketua Dewan Pembina PKPI, Try Sutrisno.
Namun, dalam pilpres 2019, PKPI pun tidak lolos dalam perolehan suara untuk menempatkan wakilnya di parlemen.
