Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Kolonel Antonius, Kepala Gudang yang Jadi Korban Insiden Garut

Kepala Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat, Kolonel Cpl Antonius Hermawan. (www.instagram.com/@paldam_pattimura)
Intinya sih...
  • Kolonel Antonius Hermawan meninggal dalam insiden pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kabupaten Garut
  • Antonius merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1997 dan memiliki harta senilai Rp3,2 miliar
  • Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melepas tiga jenazah prajurit TNI yang menjadi korban dan menjanjikan santunan kematian khusus

Jakarta, IDN Times - Salah satu korban insiden pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kabupaten Garut yang menjadi sorotan adalah Kolonel Cpl Antonius Hermawan. Sebab, ia menjabat sebagai Kepala Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat. Amunisi yang dimusnahkan merupakan daftar ventaris dari gudang yang diawasi oleh Antonius. 

Gugurnya Antonius dan 12 korban lainnya membuat keluarga berduka sangat dalam. Jenazahnya sempat disemayamkan di kediaman pribadi di Bekasi lalu diterbangkan ke Yogyakarta. 

Orang tua Antonius, Johanes Sugiarto dan Bernadeta Rusminiwati mengaku terpukul, ketika mengetahui anaknya meninggal secara mendadak. Bagi keluarga, Antonius adalah anak kebanggaan. 

"Kami benar-benar sangat terpukul. Kebetulan, kami ini kan orang gak mampu atau boleh dinamakan tidak seperti orang-orang yang normal dalam arti kehidupannya. Jadi, kami punya anak, apalagi masuk jadi perwira itu adalah kebanggaan. Ini jelas bagi kami sebuah pukulan," ujar Johanes, Selasa (13/5/2025) di Sleman. 

Bagaimana rekam jejak Kolonel Antonius di dunia militer?

1. Kolonel Antonius Hermawan merupakan lulusan Akmil tahun 1997

Kepala Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat, Kolonel Cpl Antonius Hermawan (kanan). (www.instagram.com/@paldam_pattimura)

Antonius merupakan lulusan dari Akademi Militer tahun 1997 dan berasal dari Korps Peralatan (Cpl), yakni korps teknis yang bertanggung jawab terhadap logistik dan pemeliharaan peralatan militer, termasuk amunisi. 

Sebelum menjabat sebagai kepala gudang, Antonius sempat menempati beberapa jabatan strategis, seperti Kepala Peralatan Daerah Militer (Kapaldam) XVI/Pattimura saat bertugas di Maluku pada 2023 lalu. Selain itu, Antonius juga sempat menjabat sebagai Kepala Subbagian Pengamanan Personel dan Material di Bagian Pengamanan (Kasubbag Pampersmat Bagpam), Roum Setjen.

2. Kolonel Antonius melaporkan ke KPK punya harta Rp3,2 miliar

Kepala Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat, Kolonel Cpl Antonius Hermawan (kanan). (www.instagram.com/@paldam_pattimura)

Sementara, ketika ditelusuri di situs Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antonius melaporkan memiliki harta dengan total Rp3.258.643.700 atau Rp3,2 miliar.

Harta tersebut berupa sebidang tanah seluas 2020 meter persegi di Sleman, Yogyakarta senilai Rp550 juta, bangunan seluas 110 meter persegi di Bekasi senilai Rp2,5 miliar, dan sebuah mobil dengan merek Honda Jazz seharga Rp176 juta.

Dia juga memiliki harta berupa kas dan setara kas sebesar Rp32.643.700 atau Rp32 juta.

3. Panglima TNI ikut mengucapkan duka cita atas insiden Garut

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto ketika melepas tiga jenazah prajurit TNI Angkatan Darat (AD) yang jadi korban insiden ledakan di Garut. (Dokumentasi Puspen TNI)

Sementara, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto ikut melepas tiga jenazah prajurit TNI yang menjadi korban dalam insiden pemusnahan amunisi yang kedaluwarsa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (13/5/2025).

Upacara pelepasan tiga jenazah itu dilakukan secara tertutup dan dipimpin oleh Kepala Pusat Peralatan Mayjen TNI R.D Epi Setiadi di Gudang Pusat Munisi (Gupusmu) III. Acara tersebut dihadiri oleh keluarga besar dan kerabat dari almarhum. 

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan, kehadiran Jenderal Agus di upacara pelepasan tiga jenazah merupakan bentuk penghormatan dan ungkapan empati terhadap anak buahnya yang gugur. Sejak insiden ledakan di Kabupaten Garut pada Senin kemarin, Jenderal Agus belum menyampaikan pernyataan terkait insiden yang sudah menewaskan 13 orang tersebut. 

"Kami turut berduka cita atas meninggalnya prajurit terbaik TNI serta warga sipil yang ikut menjadi korban. TNI memastikan bahwa seluruh hak prajurit TNI yang menjadi korban akan diberikan sesuai ketentuan yang berlaku, seperti santunan kematian khusus, pensiun dan beasiswa bagi anak korban," ujar Kristomei di dalam keterangan tertulis, Rabu (14/5/2025). 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Sunariyah
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us