Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rano Karno Prediksi 50 Ribu Pendatang Masuk ke Jakarta

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Intinya sih...
  • Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, memprediksi pendatang baru ke Jakarta tembus 50 ribu, jauh melebihi prediksi Disdukcapil yang hanya 15 ribu.
  • Rano Karno memastikan tidak ada operasi kependudukan sejak 2018 dan akan melakukan pendataan untuk mengetahui jumlah pasti pendatang baru di Jakarta.
  • Rano Karno mewanti-wanti para pendatang baru agar memiliki keterampilan agar bisa bersaing dengan masyarakat Jakarta.

Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno, memprediksi pendatang baru masyarakat yang datang dari luar daerah ke Jakarta tembus 50 ribu.

Hal tersebut disampaikan Doel menanggapi prediksi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) yang memperkirakan pendatang baru ke Jakarta hanya sekitar 15 ribu orang.

"Kalau 15 ribu itu kecil sekali, mungkin bisa di atas. Kami prediksi di atas 50 ribuan," kata Rano Karno saat ditemui di Jakarta, Jumat (4/4/2025).

1. Pendatang banyak tinggal di wilayah pendukung, tapi kerja di Jakarta

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno alias Si Doel saat ditemui di kediamannya (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Dalam kesempatan itu, Rano karno memastikan sejak 2018 lalu sudah tidak ada lagi operasi kependudukan alias yustisi.

Dia menyoroti fenomena pendatang baru banyak yang tinggal di wilayah pendukung Jakarta seperti Depok, Bogor, Bekasi. Namun, mereka tetap mencari peluang dan bekerja di Jakarta.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu memastikan akan melakukan pendataan untuk mengetahui pasti berapa jumlah pendatang baru di Jakarta. menegaskan, pendataan itu bukan untuk melarang.

"Sebetulnya memang diamati dari 2018, yang namanya operasi yustisi itu sudah tidak diadakan di Jakarta. Karena, Jakarta sekarang mungkin orang berpikir akan nyumplek ke sini. Tapi, sebetulnya masyarakat yang lain lebih banyak juga ada di sekitar wilayah Tangerang, Bekasi, Depok. Mungkin kerjanya di Jakarta, tapi hampir rata-rata mereka tinggalnya, bahasanya, agak di pinggir," tutur dia.

"Tentu kalau Jakarta kan sewaannya lebih mahal daripada di pinggir. Nah itu yang terjadi. Karena itu tentu setiap kunjungan akan kita data. Data itu bukan untuk melarang. Supaya kita hitung berapa sih jumlahnya," lanjutnya.

2. Jakarta milik bersama

Pemandangan Jakarta dari kawasan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Pemeran Doel dalam film Si Doel Anak Sekolahan itu mempersilakan para pendatang datang ke Jakarta. Sebab, Jakarta yang kini berusia 497 tahun ini adalah kota milik bersama.

"Sebetulnya Pak Gub sudah bicara kepada masyarakat yang mau datang ke Jakarta, silakan. Kami nggak akan ada operasi yustisi. Karena Jakarta ini milik bersama," ujarnya.

3. Setidaknya harus berbekal keterampilan

Kereta api yang berangkat dari Stasiun Gambir. (IDN Times/Herka Yanis)

Meski begitu, Rano Karno mewanti-wanti para pendatang baru yang mengadu nasib di Jakarta, wajib punya keterampilan. Sehingga diharapkan mampu bersaing.

"Tapi, memang saran kami harus punya keterampilan, skill. Karena kalau kosong-kosong saja nanti akan bersaing dengan masyarakat Jakarta," ujar Rano Karno.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
Yosafat Diva Bayu Wisesa
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us