Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rawan Ancaman, Pulau Nias Butuh Perhatian Khusus Pemerintah

IDN Times/Arifin Al Alamudi

Jakarta, IDN Times - Mantan Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI (Purn) dan Tokoh Masyarakat Nias, Christian Zebua meminta kepada Menko Polhukam Mahfud MD dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus untuk Kepulauan Nias.

Christian menilai, pertahanan wilayah kepulauan terluar, seperti Nias sangat rawan dari ancaman infiltrasi, penyupusan, dan proxy war.

1. Indonesia punya dua pintu pertahanan nasional

ilustrasi peta Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Dia menjelaskan, Indonesia memiliki dua pintu pertahanan nasional yang harus diperkuat infrastruktur pertahanannya.

"Pertama, pintu depan wilayah Indonesia timur. Dan kedua, belakang wilayah Indonesia Barat termasuk alur laut kepulauan," ujar Christian dalam keterangannya, Selasa (9/4/2023).

2. Kepulauan Nias berbatasan langsung dengan negara tetangga

IDN Times/Arifin Al Alamudi

Christian mengatakan, wilayah Kepulauan Nias dan 103 pulau-pulau penyangga lainnya secara geografis berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan negara tetangga lainnya. Oleh sebabnya, infrastruktur pertahanan harus ditingkatkan karena berpotensi ancaman infiltrasi dan penyusupan.

"Pulau Wunga dan Pulau Simuk adalah pulau kecil terluar yang telah ditetapkan melalui Kepres Nomor 6 Tahun 2017," ucap dia.

3. Anggota DPR nilai Kepulauan Nias merupakan pertahanan nasional

Ilustrasi TNI. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Senada dengan hal tersebut, Politisi Senior PDIP dan Anggota DPR RI Komisi II, Komarudin Watubun mengatakan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) harus mendapat perhatian dan kebijakan khusus dari pemerintah.

Sebab, Kepulauan Nias termasuk pintu pertahanan nasional sehingga Indonesia dapat meningkatkan produktivitas, daya saing, dan keuntungan ekonomi kelautan nasional secara berkelanjutan.

"Jangan sampai pertahanan kita jebol terutama di pintu depan dan belakang. Kesejahteraan masyarakat harus ditingkatkan, karena ketika masyarakat lapar maka nasionalismenya pun turut lemah," imbuh dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us