Rencana Evakuasi Warga Palestina, FPN: Pemerintah RI Harus Hati-hati

- FPN mengapresiasi pemerintah Prabowo yang membantu Palestina sesuai harapan publik Indonesia
- Pemerintah berencana mengevakuasi warga Palestina ke Indonesia secara sementara, terutama yang membutuhkan pertolongan kesehatan
- Furqan menekankan pentingnya fokus pada akar konflik dan dukungan internasional untuk menghentikan genosida dan penjajahan Israel di Palestina
Jakarta, IDN Times - Free Palestine Network (FPN) mengapresiasi langkah pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto yang terlibat aktif membantu masyarakat Palestina. Menurutnya, ini merupakan kebijakan sebagaimana yang diharapkan masyarakat Indonesia.
"Perlu kita apresiasi good will pemerintahan Presiden Prabowo untuk lebih terlibat aktif membantu Palestina, sebagaimana menjadi harapan publik Indonesia dan juga dunia," kata Sekretaris Jenderal FPN Furqan AMC kepada IDN Times, Rabu (9/4/2025).
1. Evakuasi hanya bersifat sementara

Furqan pun menyoroti rencana positif pemerintah mengevakuasi warga Palestina ke Indonesia.
Ia menjelaskan, evakuasi ini sifatnya hanya sementara. Sehingga tidak menjauhkan warga Palestina dari tanah kelahirannya secara permanen.
Adapun mereka yang diprioritaskan untuk dievakuasi ialah warga Palestina yang membutuhkan pertolongan kesehatan.
"Konteks evakuasi ini perlu digarisbawahi sifatnya sementara (bukan permanen), untuk korban-korban yang sangat mendesak membutuhkan pertolongan kesehatan, karena hancurnya infrastruktur kesehatan di Gaza," tuturnya.
Selain itu, Furqan juga menekankan arahan dari Presiden Prabowo bahwa evakuasi dilakukan dengan catatan semua pihak menyetujui. Artinya, tidak boleh ada pemaksaan sepihak, apalagi dalam rangka agenda AS-Israel yang secara terbuka memang ingin mengosongkan wilayah Gaza dengan mengevakuasi dan merelokasi warga Gaza ke luar.
"Semua stakeholder harus dimintai pertimbangan dan persetujuan, terutama rakyat Palestina sendiri," tegasnya.
2. Jangan hanya fokus evakuasi korban, tapi juga akar konflik

Furqan pun mengajak pemerintah maupun seluruh masyarakat agar solidaritas kemanusiaan terhadap Palestina tidak hanya berfokus pada proses evakuasi, namun melupakan akar konflik.
"Pemerintah dan kita semua harus berhati-hati agar jangan sampai solidaritas kemanusiaan ini dipersempit hanya pada aspek evakuasi korban, sementara akar konflik dan ketidakadilan sistemik yang menimpa rakyat Palestina tidak dibahas," tegasnya.
Menurut dia, yang dibutuhkan rakyat Palestina bukan hanya evakuasi untuk korban yang membutuhkan penangan kesehatan, tetapi juga dukungan internasional untuk menghentikan genosida dan penjajahan yang mereka alami. Furqan mengingatkan agar jangan sampai narasi kemanusiaan ini digunakan untuk mengalihkan perhatian dari kejahatan yang dilakukan Israel.
3. Pemerintah diminta manfaatkan momentum 70 tahun Konferensi Asia Afrika

Lebih lanjut, FPN mendorong pemerintah untuk memanfaatkan momentum 70 Tahun Konferensi Asia Afrika bulan April ini untuk menggalang solidaritas bangsa-bangsa seluruh dunia, untuk mengakhiri kejahatan Israel di tanah Palestina.
"Satu-satunya bangsa yang hadir di KAA 1955 yang belum merdeka sampai sekarang adalah Palestina. Karena itu, kemerdekaan Palestina adalah utang sejarah kita semua. Indonesia harus jadi garda terdepan anti kolonialisme dan imperialisme," imbuh Furqan.