Jokowi Bantah Pemerintah Pusat Sejak Awal Tak Dukung Balap Formula E

"Semua yang baik untuk negara ini akan kami dukung"

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo terlihat ikut hadir dalam acara balap mobil listrik Formula E yang digelar di Ancol, Jakarta Utara pada Sabtu, (4/6/2022). Ia pun bersyukur acara yang disiapkan sejak 2021 lalu itu berjalan dengan lancar dan sukses. 

Menurutnya, balap Formula E di masa depan akan menjadi sebuah tontonan yang semakin digemari publik. Ia menilai dengan menjadi tuan rumah balap Formula E dapat memberikan nilai positif bagi Indonesia. 

"Karena kita ingin membangun ekosistem baterai listrik mulai dari nikel raw material, smelter, industri baterai lithium lalu mobil listriknya," kata Jokowi ketika memberikan keterangan pers pada hari ini, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden. 

Kehadiran Jokowi di sirkuit Formula E turut diikuti kehadiran sejumlah menteri. Mulai dari Menteri BUMN, Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, hingga Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. 

Dengan kehadiran Jokowi dan sejumlah pembantunya itu, ia ingin menepis persepsi bahwa Istana sejak awal tak mendukung penyelenggaraan Formula E. Apalagi sebelum lokasi sirkuit dibangun di Ancol, panitia sudah menentukan balapan bakal digelar di area Monas. Tetapi, rencana itu tak diizinkan oleh Istana.

Apakah pemerintah pusat bakal mendukung kelanjutan balap Formula E seandainya tahun 2023 kembali digelar?

1. Jokowi bakal dukung bila ada balap Formula E pada tahun 2023

Jokowi Bantah Pemerintah Pusat Sejak Awal Tak Dukung Balap Formula EPresiden Joko "Jokowi" Widodo memberikan trofi kemenangan kepada pembalap dari tim Jaguar TCS Racing, Mitch Evans karena jadi juara Formula E Jakarta, 4 Juni 2022. (www.instagram.com/@jokowi)

Kepada media, Jokowi menjanjikan bakal mendukung seandainya Formula E kembali digelar pada 2023. Apalagi JakPro dan Formula E Operation (FEO) sudah membuat kesepakatan bahwa Formula E bakal digelar di DKI Jakarta selama tiga musim.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, telah memberikan restu pembayaran biaya komitmen mencapai Rp560 miliar. Artinya, Pemprov DKI Jakarta telah menganggarkan Rp150 miliar tiap tahunnya untuk penyelenggaraan Formula E. 

"Semua yang baik untuk negara ini, kami dukung," ujar Jokowi.

Bahkan, ia juga mendorong agar sirkuit di Ancol itu tetap rutin digunakan untuk acara selain Formula E. Kalau perlu, kata Jokowi, setiap minggu ada acara yang digelar di sirkuit Ancol. 

"Lebih baik kalau sebuah sirkuit banyak event. Kan akan semakin produktif dan baik. Kalau bisa setiap minggu ada terus (acara). Setiap tahun 10 kali ada event, akan lebih baik," tutur dia.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terdengar mengamini semua harapan Jokowi. Anies bahkan tak berhenti menyunggingkan senyum ketika mendampingi Jokowi di ajang balap mobil listrik tersebut.

Baca Juga: Sahroni Ungkap Alasan Borong Tiket Formula E Rp1,2 Miliar

2. Jokowi klaim sudah berikan dukungan sejak pembangunan sirkuit Formula E

Jokowi Bantah Pemerintah Pusat Sejak Awal Tak Dukung Balap Formula EPresiden Joko "Jokowi" Widodo menyampaikan ucapan duka cita kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang kehilangan putra sulungnya. (www.instagram.com/@jokowi)

Lebih lanjut, Jokowi menepis persepsi bahwa ia tak memberikan restu bagi penyelenggaraan Formula E. Menurutnya, sejak sirkuit dibangun di Ancol, ia sudah ikut meninjau. 

"Kan kemarin saya juga turun langsung untuk melihat persiapan (Formula E). Kemudian, yang berkaitan dengan barang-barang masuk, bea cukai. Itu semua membutuhkan dukungan dari Kementerian Keuangan dan Kemenparekraf. Jadi, izin-izin itu semua dikeluarkan. Itu juga bentuk dukungan lho," kata Jokowi. 

Ia pun berharap teknologi mobil listrik bisa segera diimplementasikan di Indonesia. Sebab, teknologi itu dianggap lebih ramah lingkungan. 

3. Formula E digelar tanpa ada sponsor dari perusahaan BUMN

Jokowi Bantah Pemerintah Pusat Sejak Awal Tak Dukung Balap Formula EAhmad Sahroni (IDN Times/Aryodamar)

Sementara, sejak awal penyelenggaraan Formula E sudah diwarnai nuansa politis yang kental. Meski diklaim didukung penuh oleh pemerintah pusat, tetapi ajang internasional itu tak mendapat sponsor dari perusahaan BUMN. 

Ketua Komite Panitia Pelaksana Formula E Jakarta, Ahmad Sahroni, sempat kesal dan menegaskan bahwa acara tersebut digelar bukan untuk Gubernur Anies. Menurutnya, acara Formula E digelar untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Tetapi, Staf Khusus Bidang Komunikasi Menteri BUMN, Arya Sinulingga, membantah kabar yang menyebut kementeriannya telah menghambat kerja sama dukungan sponsor antara perusahaan pelat merah dan penyelenggara Formula E. Arya menyesalkan pernyataan beberapa pihak yang menilai BUMN tidak mendukung kegiatan balap mobil listrik internasional ini.

"Pernyataan itu tidak benar karena tak ada kebijakan menghambat sponsorship bagi event yang dimaksud. Bahkan, PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison), yang sebagian sahamnya turut dimiliki BUMN, telah menjadi salah satu perusahaan yang mendukung acara tersebut," ujar Arya di Jakarta, Jumat, 3 Juni 2022.

Meski demikian, ia mengakui perusahaan pelat merah memang tidak terlibat dalam penyelenggaraan Formula E. Salah satu alasannya, karena proposal dari pihak panitia baru diterima satu bulan sebelum acara digelar.

Waktu yang pendek ini, kata Arya, menjadi salah satu penyebab BUMN tidak menjadi sponsor perhelatan balap mobil listrik tersebut. BUMN, kata dia, biasanya membutuhkan waktu minimal tiga bulan untuk memproses proposal perhelatan besar atau skala internasional.

"Pada umumnya BUMN menerima proposal event besar berskala nasional dan internasional paling  cepat (minimal) tiga bulan sebelumnya atau bahkan setahun sebelumnya," kata dia.

Pernyataan Arya itu langsung direspons Sahroni. Menurutnya proposal penawaran kerja sama yang telat dimasukan tak bisa dijadikan alasan.

Sahroni berharap BUMN seharusnya lebih aktif mengajukan penawaran tanpa perlu menunggu proposal dari panitia penyelenggara. Apalagi Formula E Jakarta merupakan ajang balapan skala internasional.

"Kalau mau bergabung untuk event dunia kan harusnya lebih massif bertanya! Bukan karena proposal telat kasih," tutur anggota Komisi III DPR RI itu, kemarin.

Baca Juga: BUMN Ogah Jadi Sponsor Formula E, Pengamat: Ini Panggung Politik Anies

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya