Satgas COVID-19: Omicron XE Belum Ditemukan di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan memastikan varian baru COVID-19, yaitu Omicron XE belum ditemukan di Indonesia. Namun, Pemerintah terus memantau dan memanfaatkan seluruh data terkini yang ada.
"Pemerintah juga mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam berbagai penyesuaian kebijakan, terutama terkait kebijakan kedatangan internasional," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dikutip laman resmi covid-19, Rabu (13/4/2022).
1. Sebanyak 959,5 persen sampel didominasi Omicron BA.2

Dia menambahkan berdasarkan data dari data GISAID per 11 April 2022, selama empat minggu terakhir telah dilaporkan lebih dari 135.000 urutan Omicron.
“Berdasarkan data GISAID sebanyak 99,5 persen sampel sekuens Indonesia didominasi varian Omicron BA.2 merupakan salah satu sub varian yang terdeteksi, namun proporsi sequencenya masih cukup rendah,” imbuhnya.
2. Penularan Omicron XE 10 persen lebih tinggi dari Omicron BA.2

Wiku menerangkan, menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO, Omicron XE merupakan gabungan atau rekombinan dari dua varian Omicron yang sudah ada sebelumnya yaitu BA.1 dan BA.2.
"Berdasarkan data awal bahwa kemampuan penularan Omicron XE sekitar 10 persen lebih tinggi dari Omicron BA.2, namun WHO menekankan perlu penelitian lebih lanjut," imbuhnya.
3. Pemerintah terus perkuat pencegahan dengan vaksinasi

Wiku menegaskan di tengah prediksi potensi lonjakan kasus, pemerintah Indonesia terus memperkuat upaya pencegahan dengan mengintensifkan disiplin protokol kesehatan dengan pengawasan berbasis masyarakat.
“Pemerintah menyesuaikan kebijakan mobilitas merujuk kondisi COVID-19 terkini, serta meningkatkan cakupan vaksinasi," ujarnya.