Satu Dapur MBG Bogor Stop Sementara Buntut Siswa Keracunan

- Selain dapur MBG Bina Insani, tiga dapur lainnya tetap beroperasi dan melayani lebih dari 9.000 siswa dari 34 sekolah di Kota Bogor.
- Keracunan massal disebabkan oleh Salmonella dan E. coli yang ditemukan pada bahan makanan dan air dapur Bina Insani menimpa 223 siswa dari 13 sekolah.
Bogor, IDN Times – Insiden keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kota Bogor membuat salah satu dapur program Makanan Bergizi Gratis (MBG) ditutup sementara. Meski demikian, tiga dapur lainnya masih tetap beroperasi.
Dapur MBG milik Yayasan Bosowa Bina Insani, Jalan Soleh Iskandar, Kota Bogor, ditutup sementara menyusul insiden keracunan yang menimpa 223 siswa dari 13 sekolah.
“Yang dihentikan hanya MBG Bina Insani, tiga MBG lain masih lanjut,” kata Dandim 0606/Kota Bogor, Letkol Infanteri Dwi Agung Prihanto, Senin (19/5/2025).
1. Tiga dapur MBG lain tetap beroperasi

Meski dapur Bina Insani dihentikan, tetapi tiga dapur MBG lainnya masih tetap berjalan normal dan melayani lebih dari 9.000 siswa.
Tiga SPPG itu adalah dapur Puri Mandalika Cimahpar melayani 3.198 siswa dari 8 sekolah, CV Ross Melati dan dapur Teplan Sindangrasa melayani 3.362 siswa dari 11 sekolah, serta dapur Teplan Kedung Badak melayani 2.913 siswa dari 15 sekolah.
“Kami TNI siap mengawal program pemerintah ini. Ini tujuannya agar siswa-siswi terjamin kualitas makanannya,” kata Letkol Dwi Agung.
2. Penyebab keracunan kontaminasi Salmonella dan E. coli

Hasil uji laboratorium menyatakan bahwa keracunan disebabkan oleh dua bakteri, yakni Salmonella dan E. coli, yang ditemukan pada bahan makanan dan air yang digunakan dapur Bina Insani.
“Kami sudah cek bahwa penyebabnya ini sudah keluar dari lab, bahwa ada kontaminasi Salmonella dan E. coli... di air, bahan baku, telur, dan juga di sayuran,” kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana.
3. Harapan untuk segera kembali beroperasi

Ketua Yayasan Bosowa Bina Insani, Asrul Hidayat, juga membenarkan penghentian sementara layanan.
“Karena produksinya kan berhenti, jadi sementara waktu distribusinya berhenti juga,” ujarnya, Jumat (16/5/2025).
Asrul Hidayat menyampaikan harapannya agar dapur MBG Bina Insani dapat kembali beroperasi setelah evaluasi dan pembenahan.
“Sepanjang program ini, SPPG sudah melayani 200 ribu porsi makanan. Kami berharap bisa kembali segera melayani siswa-siswi,” kata dia.