SBY Sebut Masa Depan Dunia Ditentukan Lima Pemimpin Dunia

- Perang dunia ketiga masih bisa dicegahLebih lanjut, SBY mengatakan perang besar apalagi perang dunia ketiga masih bisa dicegah. Ia menggaris bawahi agar perang tidak meluas ke wilayah lain sehingga harus dapat dicegah. "Waktu dan jalan masih ada," katanya.
- Israel serang Iran karena terus mengembangkan senjata nuklirNetanyahu mengeklaim dalam beberapa bulan terakhir Iran terus mengembangkan senjata nuklirnya dengan cara memperkaya uranium. Seorang petinggi militer Israel mengatakan kepada BBC bahwa Iran memiliki materi nuklir yang cukup untuk menciptakan bom nuklir dalam waktu beberapa hari.
- Pemerintah akan evakuasi keluar WNI dari Iran
Jakarta, IDN Times - Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut memberikan pandangannya mengenai perang Iran melawan Israel yang telah berlangsung selama satu pekan. Menurut SBY, situasi di Timur Tengah bisa semakin berbahaya bila perang Iran-Israel semakin tidak terkendali.
Apalagi menurut pernyataan Duta Besar Iran di Indonesia, Mohammad Boroujerdi, konflik kedua negara baru berakhir bila Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu tewas terbunuh. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mewanti-wanti dunia kini benar-benar di ambang malapetaka. Ia pun menyebut masa depan dunia kini ditentukan oleh pemimpin dunia.
"Yang pertama dan kedua adalah Benyamin Netanyahu dan Ali Khamenei. Sedangkan, yang ketiga, keempat dan kelima (yang lebih kuat lagi) adalah Donald J Trump, Vladimir Putin dan Xi Jinping," demikian cuit SBY di akun media sosialnya dan dikutip pada Kamis (19/6/2025).
Ia pun berharap kelima pemimpin dunia itu diberikan kearifan jiwa dan kejernihan berpikir oleh Tuhan dalam mengambil keputusan serta tindakan. "Jangan ada salah keputusan dan miscalculation (salah hitung). Karena itu akan menimbulkan kematian dan kehancuran yang dahsyat di banyak bangsa serta negara," kata mantan presiden selama dua periode itu.
1. Perang dunia ketiga masih bisa dicegah

Lebih lanjut, SBY mengatakan perang besar apalagi perang dunia ketiga masih bisa dicegah. Bahkan, ia menggaris bawahi agar perang tidak meluas ke wilayah lain sehingga harus dapat dicegah.
"Waktu dan jalan masih ada," katanya.
Meski begitu, SBY tak menutup mata bahwa banyak peperangan yang dapat pecah dari ego dan ambisi para pemegang kekuasaan. "Dari abad ke abad, selalu ada 'warlike leaders' (pemimpin yang sangat gemar berperang). Padahal, sejatinya manusia sedunia lebih mencintai kedamaian dan perdamaian," tutur dia.
2. Israel serang Iran karena terus mengembangkan senjata nuklir

Sementara, stasiun berita BBC pada 13 Juni 2025 lalu melaporkan pernyataan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu soal motif serangan militer ke Ibu Kota Tehran. Netanyahu mengeklaim dalam beberapa bulan terakhir Iran terus mengembangkan senjata nuklirnya dengan cara memperkaya uranium.
"Bila hal ini tidak dihentikan, maka Iran dapat memproduksi sebuah senjata nuklir dalam waktu dekat. Mungkin saja hal itu bisa terjadi dalam waktu satu tahun, bisa jadi beberapa bulan atau kurang dari satu tahun," ujar Netanyahu.
"Ini jelas merupakan bahaya yang nyata bagi keberlangsungan Israel," imbuhnya.
Ia mengatakan serangan militer ke Tehran akan berlangsung sesuai waktu yang diperlukan untuk menghilangkan ancaman tersebut. Bahkan, Netanyahu ikut mengucapkan terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat (AS), Donald J Trump karena berani mengkonfrontasi Iran langsung soal program nuklir mereka.
Seorang petinggi militer Israel mengatakan kepada BBC bahwa Iran memiliki materi nuklir yang cukup untuk menciptakan bom nuklir dalam waktu beberapa hari.
3. Pemerintah akan evakuasi keluar WNI dari Iran lewat jalur darat

Sementara, Menteri Luar Negeri Sugiono memastikan pemerintah bakal mengevakuasi 386 WNI yang bermukim di Iran. Rencana evakuasi ini dilakukan menyusul arahannya pada Kedutaan Besar (Kedubes) RI di Teheran untuk melakukan assessment terhadap rencana kontingensi pelindungan.
Pasalnya, menurut dia, intensitas serangan Israel yang semakin meningkat dalam dua hari terakhir. Terlebih, serangan tidak lagi menyasar unit militer, melainkan juga warga sipil.
Selain itu, Sugiono menyebut, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran telah meningkatkan levei siaga dari Siaga II menjadi Siaga I.
Namun, Menlu dari Partai Gerindra itu mengatakan, proses evakuasi WNI dari Iran bakal menggunakan jalur darat. Sebab, pesawat tidak bisa melintas di atas Iran.
"Yang disasar juga lagi bukan saja target-target militer tapi juga target-target sipil. (Evakuasi melalui) Jalur darat, kalau udara gak bisa," ujar Sugiono di St. Petersburg, Rusia, seperti dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/6/2025).
"Pesawat tidak bisa. Satu-satunya jalur sekarang adalah jalur darat," imbuhnya.