Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Iran Klaim Jadi yang Pertama Tembak Jatuh Jet Tempur F-35 Milik Israel

Screenshot_20250614_173359_Chrome.jpg
Ilustrasi jet tempur F-35 buatan Lockheed Martin yang dikirim untuk Angkatan Udara Inggris (RAF). (Dokumentasi Lockheed Martin)
Intinya sih...
  • Israel bantah jet tempur F-35 ditembak jatuh oleh Iran
  • Serangan balistik Iran ke Tel Aviv tewaskan tiga orang
  • Belum ada WNI di Iran yang menjadi korban serangan Israel

Jakarta, IDN Times - Perang terbuka antara Israel dan Iran yang bermula sejak Jumat kemarin tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Justru peperangan semakin sengit.

Kantor berita Iran IRNA pada Jumat (13/6/2025) melaporkan militer Iran berhasil menembak jatuh dua jet tempur generasi kelima milik Israel. Namun, nasib pilot kedua jet tempur belum diketahui keberadaannya. Informasi lebih detail akan disampaikan nanti.

"Angkatan Udara Republik Islam Iran berhasil menembak jatuh dua jet tempur F-35 milik Israel dan peralatan mereka di udara," demikian laporan yang ditulis IRNA dan dikutip pada Sabtu (14/6/2025).

"Nasib pilot dari jet tempur itu masih belum diketahui dan terus diselidiki," kata IRNA.

Klaim Iran ini membuat heboh dunia lantaran jet tempur F-35 buatan Lockheed Martin diyakini menjadi jet tempur paling canggih saat ini. Dalam demonya, jet tempur F-35 mampu melakukan pendaratan secara vertikal. Bila klaim Iran ini terbukti maka ia menjadi negara pertama yang berhasil menembak jatuh jet tempur generasi kelima itu.

Video pertempuran yang menggambarkan jet tempur F-35 milik Israel ditembak jatuh viral di media sosial. Namun, tak sedikit yang menyebut video pertempuran itu palsu.

1. Israel bantah dua jet tempur F-35 berhasil ditembak jatuh

Screenshot_20250614_174953_Chrome.jpg
Ilustrasi jet tempur F-35 buatan Lockheed Martin yang dikirim untuk Angkatan Udara Inggris (RAF). (Dokumentasi Lockheed Martin)

Sementara, Angkatan Bersenjata Israel (IDF) membantah klaim militer Iran itu. Juru bicara IDF dalam Bahasa Arab, Avichay Adraee, menepis klaim Iran dan menyebutnya telah menyebarkan kebohongan kepada publik.

"Media Iran menyebarkan kebohongan. Semua laporan itu hanya dibuat-buat," kata Adraee dan dikutip dari laman India TV News pada hari ini.

Beberapa media Iran, termasuk yang dikelola oleh pemerintah, Kantor Berita Tasnim, melaporkan salah satu pilot jet tempur F-35 sudah berhasil ditangkap. Pilot itu teridentifikasi seorang perempuan. Laporan itu juga menyebut sistem pertahanan udara milik Iran yang berhasil menembak jatuh jet tempur F-35.

2. Serangan balistik Iran ke Tel Aviv tewaskan tiga orang

1000004727-Photoroom.png
Serangan balasan misil balistik Iran ke Tel Aviv, Israel. (ANTARA FOTO/The Pulse)

Sementara, tak lama usai Israel menyerang ibu Kota Tehran, Iran langsung melakukan serangan balasan. Iran mengirimkan lebih dari 100 rudal balistik ke ibu kota Israel, Tel Aviv pada Jumat malam kemarin.

Harian Wall Street Journal (WSJ) edisi Sabtu (14/6/2025) melaporkan akibat serangan rudal balistik itu, tiga orang di Tel Aviv tewas. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengecam Iran dengan menyebut serangan itu sudah melewati batas. Sebab, rudal balistik Iran menyasar pemukiman warga sipil. Meskipun sebagian besar rudal balistik itu berhasil dicegat dengan bantuan militer Amerika Serikat (AS).

Sementara, Presiden AS, Donald J Trump mengaku kepada WSJ bahwa ia sudah tahu Israel akan menyerang Iran. Ia menepis Israel sudah memberikan notifikasi awal, tetapi sudah tahu sejak awal rencana negara zionis itu.

"Notifikasi awal? Itu bukan notifikasi awal. Kami tahu apa yang sedang terjadi," ujar Trump.

3. Belum ada WNI di Iran yang jadi korban dari serangan Israel

1000004677-Photoroom.png
Petugas pertolongan berada di dalam gedung yang rusak akibat serangan Israel ke ibu kota Iran, Tehran pada 13 Juni 2025. (ANTARA FOTO/Anadolu)

Kementerian Luar Negeri mengatakan sejauh ini belum ada WNI yang menjadi korban usai terjadi serangan militer Israel ke Iran pada Jumat (13/6/2025). Berdasarkan data dari KBRI Tehran, ada 386 WNI yang bermukim di Iran.

"Hingga saat ini tidak ada informasi soal adanya WNI yang menjadi korban dari serangan Israel," ujar Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, di dalam keterangan tertulis pada Sabtu (14/6/2025).

KBRI Tehran telah menyampaikan imbauan kepada seluruh WNI agar meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keselamatan diri. WNI juga diminta untuk menginformasikan keadaan dan keberadaan mereka ke KBRI Tehran. Kemlu juga mendorong WNI untuk menunda perjalanan ke Iran dan Israel sementara waktu.

"Bagi WNI yang memiliki rencana penerbangan melalui wilayah Timur Tengah agar mengantisipasi gangguan jadwal penerbangan. Dalam situasi darurat dapat menghubungi hotline perwakilan RI terdekat atau melalui aplikasi Safe Travel Kemlu," kata Judha.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us