Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sempat Lumpuh Total, RSUD Langsa Aceh Kembali Beroperasi

IMG_0301.jpeg
RSUD Langsa, Aceh kembali beroperasi (dok. Kementrian Kesehatan)
Intinya sih...
  • Layanan gawat darurat di RSUD Langsa diaktifkan kembali dengan kapasitas terbatas untuk menangani pasien kritis pasca banjir dan longsor.
  • Pemulihan ruang perawatan dan penambahan kapasitas tidur dilakukan secara bertahap setelah IGD beroperasi, dengan fokus pada kebutuhan rawat inap yang meningkat.
  • Penyesuaian alur layanan dan sistem kerja SDM dilakukan untuk memastikan keselamatan pasien serta kelancaran pelayanan 24 jam.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa mulai beroperasi secara bertahap setelah sempat lumpuh akibat banjir dan longsor yang melanda Provinsi Aceh. Kini, layanan darurat di RSUD Langsa telah aktif buat menangani pasien kritis.

“Tim rumah sakit mulai membuka pelayanan darurat secara terbatas,” jelas Wakil Direktur Pelayanan RSUD Langsa Erizal dikutip dalam keterangan pers, Kamis (11/12/2025).

1. Aktivasi layanan gawat darurat sebagai prioritas utama

IMG_0300.jpeg
IGD RSUD Langsa, Aceh (Dok. Kementrian Kesehatan)

Instalasi Gawat Darurat (IGD) menjadi layanan pertama yang diaktifkan kembali. Layanan ini dibuka pada sore hari di lokasi alternatif. Langkah ini dilakukan karena masyarakat membutuhkan penanganan medis pascabencana. Pelayanan IGD masih terbatas dan hanya dapat menerima kasus prioritas.

Erizal menyebut situasi ini sebagai salah satu masa tersulit dalam operasional RSUD Langsa. Ia mengatakan prioritas utama rumah sakit adalah memastikan pasien dengan kondisi kritis mendapatkan respons cepat.

2. Pemulihan bertahap ruang perawatan dan penambahan kapasitas tidur

IMG_0301.jpeg
RSUD Langsa, Aceh kembali beroperasi (dok. Kementrian Kesehatan)

Proses pemulihan ruang perawatan berjalan paralel setelah IGD beroperasi. Banyak tempat tidur, matras, dan peralatan perawatan yang terendam harus dibersihkan atau dipilah ulang. Perawat dan tim sanitasi secara gotong royong membersihkan fasilitas rumah sakit.

Hingga saat ini, sekitar lima ruangan prioritas dengan total 90 tempat tidur (bed) dapat dimanfaatkan kembali. Menurut Erizal, setiap ruang yang kembali operasional sangat penting karena kebutuhan rawat inap meningkat setelah banjir surut. Banyak warga mengalami penyakit pascabencana sehingga permintaan perawatan melonjak.

3. Penyesuaian alur layanan dan sistem kerja sdm

Ilustrasi perawatan pasien di rumah sakit. IDN Times/Istimewa
Ilustrasi perawatan pasien di rumah sakit. IDN Times/Istimewa

Sementara, meski beberapa ruang prioritas sudah aktif seperti IGD, Intensive Care Unit (ICU), kamar bersalin, ruang perawatan anak, dan ruang perawatan bedak anak, Erizal menyatakan pelayanan belum pulih sepenuhnya. Sebelum dibuka, setiap ruangan menjalani pembersihan intensif serta pemeriksaan keamanan, mulai dari kondisi listrik, kadar kelembaban, hingga sisa lumpur.

“Rumah sakit memastikan aktivasi ruang prioritas bukan berarti pelayanan telah pulih sepenuhnya. Pasien tetap diimbau mengikuti arahan petugas untuk menghindari kepadatan yang berlebihan. Penyesuaian alur tetap diberlakukan untuk menjaga keselamatan,” kata Erizal.

Selain itu, di sisi SDM, sistem rotasi diterapkan untuk menutupi kekurangan tenaga dan memastikan pelayanan berjalan 24 jam.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us

Latest in News

See More

Dikritik Trump, Zelenskyy Siap Ubah UU Ukraina Demi Pemilu

11 Des 2025, 14:05 WIBNews