Semringahnya Menkes dan Dedy Mulyadi Usai Operasi Kembar Siam Berhasil

- RSUP Dr. Hasan Sadikin telah menangani 33 kasus kembar siam, dengan 13 operasi pemisahan. Menkes mengatakan ini merupakan capaian yang mencerminkan keunggulan layanan dan kompetensi tim medis.
- Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin, dr. Rachim Dinata Marsidi, menjelaskan bahwa keberhasilan ini adalah hasil kerja tim multidisiplin yang solid, terdiri dari dokter spesialis berbagai bidang, perawat, ahli gizi, farmasi, radiologi, psikolog, dan tim manajemen rumah sakit.
- Pentingnya akses kesehatan saat hamil
Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi tampak semringah usai operasi pemisahan bayi kembar siam berhasil dilakukan.
Dalam suasana penuh haru dan kegembiraan, Menkes tampak menggendong salah satu bayi yang telah dipisahkan, sementara Dedy Mulyadi yang mengenakan ikat kepala putih memeluk bayi lainnya sambil tersenyum hangat.
Keberhasilan ini disambut antusias oleh tim medis dan para pejabat yang hadir, menunjukkan kerja sama luar biasa dalam dunia medis Indonesia. Peristiwa ini berlangsung di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat.
RSHS kembali mencatatkan tonggak penting dalam dunia medis Indonesia dengan keberhasilan operasi pemisahan bayi kembar siam asal Jawa Barat, Nadia dan Nadira. Keduanya kini dalam kondisi stabil dan tengah menjalani masa pemulihan pascaoperasi.
Budi menyampaikan apresiasi atas pencapaian luar biasa ini. Ia menyebut, operasi pemisahan bayi kembar siam sebagai salah satu prosedur medis paling kompleks dalam layanan kesehatan ibu dan anak, yang hanya dapat dilakukan oleh rumah sakit dengan kapasitas layanan tingkat tertinggi.
“Ini adalah tindakan yang paling kompleks untuk masyarakat, dan RSUP Dr. Hasan Sadikin mampu melakukannya. Saya bangga karena tindakan ini berhasil dengan hasil yang luar biasa,” ujar Menkes dikutip dalam keterangan, Rabu (11/5/2025).
1. RSHS sudah tangani 33 kasus kembar siam

Sejak 2010, RSUP Dr. Hasan Sadikin telah menangani 33 kasus kembar siam, dengan 13 operasi pemisahan.
Menkes mengatakan, ini merupakan capaian yang mencerminkan keunggulan layanan dan kompetensi tim medis. Namun demikian, Budi juga menyoroti tantangan dalam aspek pembiayaan.
“Karena itu saya bilang, rumah sakit harus punya model yang bisa subsidi silang. Supaya kasus-kasus seperti ini tetap bisa ditangani, dan masyarakat tidak terbebani,” tegas Budi.
2. Keberhasilan kerja sama tim

Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin, dr. Rachim Dinata Marsidi, menjelaskan bahwa keberhasilan ini adalah hasil kerja tim multidisiplin yang solid, terdiri dari dokter spesialis berbagai bidang, perawat, ahli gizi, farmasi, radiologi, psikolog, dan tim manajemen rumah sakit.
“Kami menjalankan pendekatan tiga tahap—praoperatif, intraoperatif, dan pascaoperatif dengan perencanaan matang, simulasi berulang, teknologi terkini, dan pemantauan intensif di masa kritis,” jelas dr. Rachim.
3. Pentingnya akses kesehatan saat hamil

Lebih dari sekadar keberhasilan klinis, kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya akses layanan kehamilan yang berkualitas, termasuk edukasi dan deteksi dini yang akan terus menjadi prioritas RS Hasan Sadikin.
“Keberhasilan ini adalah simbol bahwa sistem rujukan nasional kita mampu menjawab tantangan medis kompleks dengan hasil optimal,” katanya.