22 Maret Hari Air Sedunia: Sejarah dan Masalahnya

Selamat Hari Air Sedunia!

Air merupakan salah satu hal terpenting yang dibutuhkan seluruh makhluk hidup. Untuk itu, beberapa orang memiliki keinginan khusus untuk menjaganya. Hal itu akhirnya membuat adanya Hari Air Sedunia yang dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 22 Maret. Hari Air ini ditetapkan sebagai bentuk kesadaran dan juga pencegahan akan krisis air secara global di masa mendatang. 

Banyak sekali permasalahan air yang terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia sendiri. Tahun 2024 ini, Hari Air Sedunia mengusung tema ‘Leveraging Water for Peace’. Yuk, baca sejarah Hari Air Sedunia dan juga permasalahan-permasalahan air yang ada berikut ini!

Baca Juga: Hari Hutan Sedunia 2022: Yuk Jaga Rimba, Perangi Perubahan Iklim!

Sejarah Hari Air Sedunia

22 Maret Hari Air Sedunia: Sejarah dan MasalahnyaIlustrasi air (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Bermula saat diadakannya Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Lingkungan dan Pembangunan di Rio de Janeiro. Konferensi ini diadakan pada tahun 1992. Pada saat itu, tercetus ide tentang hari internasional ini. 

Kemudian, di tahun yang sama, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 22 Maret sebagai Hari Air Sedunia. Perayaan tersebut akan dilakukan setiap tahunnya, dimulai dari tahun 1993. Selanjutnya, acara lainnya yang berkaitan dengan air mulai diadakan setiap tahunnya. 

Terdapat dua acara, yaitu International Year of Cooperation in the Water Sphere 2013 atau Tahun Kerjasama Internasional di Bidang Air 2013. Ada pula International Decade for Action on Water for Sustainable Development 2018-2028 atau Dekade Aksi Internasional tentang Air untuk Pembangunan Berkelanjutan 2018-2028. Kegiatan tersebut masih berlangsung sampai saat ini.

Baca Juga: Kekeringan, Warga Lima Desa di Kaki Gunung Merapi Krisis Air Bersih

Permasalahan air

22 Maret Hari Air Sedunia: Sejarah dan MasalahnyaANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Permasalahan Air salah satunya merupakan air tanah, walaupun tidak terlihat secara langsung, tetapi sebenarnya mempunyai efek yang sangat nyata, lho! Bagaimana tidak? Hampir seluruh air tawar di dunia adalah air tanah. Air tanah juga berperan penting dalam kehidupan sehari-hari seperti minum, irigasi pertanian, dan untuk kegiatan industri.

Sayangnya, saat ini air tanah sudah mulai mengalami krisis. Krisis tersebut tidak hanya di Indonesia saja, melainkan di seluruh dunia. Perubahan iklim yang terjadi saat ini menjadi salah satu penyebab dari krisis air tanah ini. 

Selain itu, adanya pencemaran air tanah yang dilakukan oleh manusia ini juga menjadi penyebab utama dari kerusakan air tanah. Penggunaan pestisida, limbah rumah tangga, pupuk kimia, limbah industri, limbah radioaktif, dan masih banyak lagi penyebab lainnya yang bisa mencemari air tanah. 

Menurut Laporan dari World Health Organization (WHO), setiap tahunnya terdapat 1,7 juta anak yang tewas akibat adanya pencemaran lingkungan. Selain itu, sebanyak 361.000 anak berusia di bawah 5 tahun yang meninggal akibat diare yang disebabkan oleh air yang tercemar.

Di Indonesia sendiri, permasalahan krisis air tanah ini sudah sangat dirasakan di DKI Jakarta. Menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, terjadi penurunan permukaan tanah dan intrusi air laut di DKI Jakarta. Hal tersebut terjadi akibat pengambilan air tanah yang berlebihan selama ini. 

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan penanggulangan agar krisis air tanah ini tidak berkepanjangan. Diperlukan juga peran seluruh masyarakat untuk menjaga salah satu elemen penting kehidupan ini. 

Itulah sejarah dan juga permasalah air yang sedang terjadi saat ini. Dengan diperingatinya Hari Air Sedunia ini, yuk, sama-sama kita jaga air tanah agar di masa mendatang tidak terjadi kepunahan air tanah dan juga air bersih! Selamat Hari Air Sedunia!

Writer: Cynthia

Topik:

  • Bella Manoban
  • Cynthia Nanda Irawan
  • Stella Azasya
  • Mohamad Aria

Berita Terkini Lainnya