Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

SETARA Rilis Indeks HAM 2024: Skor Kebebasan Berekspresi Terendah

Aksi Kamisan (https://www.instagram.com/gejolakmasyarakat/)
Intinya sih...
  • Indeks HAM 2024 turun menjadi 3,1 dari 3,2 pada 2023, dengan penurunan skor hak sipil dan politik serta stagnannya hak ekonomi, sosial, dan budaya.
  • Kondisi pembungkaman pasif yang terstruktur dan massal turut disoroti SETARA, dengan rentetan peristiwa kekerasan terhadap jurnalis hingga pelanggaran kebebasan berekspresi.
  • SETARA merekomendasikan Prabowo Subianto untuk akselerasi pengesahan RUU yang mendukung HAM, evaluasi regulasi kontra-HAM, dan tata kelola inklusif guna mencegah pelanggaran HAM.

Jakarta, IDN Times - Dalam rangka peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional, SETARA Institute merilis indeks HAM 2024. Dalam laporan yang diterima IDN Times, indeks HAM nasional 2024 mengalami penurunan menjadi 3,1 dibandingkan 3,2 pada 2023. Skor Hak Sipil dan Politik turun ke 2,9, terutama pada indikator kebebasan beragama (3,2) dan kebebasan berekspresi dan berpendapat (1,1). 

Selain itu hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya stagnan di 3,3, meski hak atas tanah merosot ke 1,8. Indikator lainnya, seperti hak atas pendidikan kini angkanya 4,3 dari 4,4 pada 2024 dan pekerjaan 3,5 tak mengalami perubahan.

Indeks ini dilakukan menggunakan skala Likert dengan rentang satu hingga tujuh, yang menggambarkan nilai satu sebagai perlindungan, penghormatan, dan pemenuhan HAM yang paling buruk, dan angka tujuh menunjukkan upaya komitmen pemajuan HAM yang paling baik. Penilaian ini menggunakan triangulasi sumber dan expert judgment sebagai instrumen justifikasi temuan studi.

1. Skor kebebasan berekspresi yang paling rendah sepanjang indeks HAM

Sejumlah aktivis membentangkan poster saat Aksi Kamisan di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/11/2024). (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Salah satu hal yang turut disoroti SETARA adalah terkait kondisi pembungkaman pasif yang terstruktur dan massal. Kekerasan terhadap terhadap jurnalis, kriminalisasi berbasis UU ITE, represifitas atas penyampaian pendapat, pembubaran diskusi publik, pengerdilan pada kebebasan akademik, hingga kekerasan berbasis orientasi, identitas, dan ekspresi gender jadi rentetan peristiwa yang menjadikan rendahnya skor pada indikator kebebasan berekspresi dan menyampaikan pendapat, yaitu hanya 1,1. 

"Skor ini tidak hanya turun dari Indeks HAM 2023, namun bahkan menjadi skor terendah sepanjang Indeks HAM ke-11 di antara seluruh indikator lainnya," tulis SETARA dalam laporannya.

2. Jokowi disebut gagal penuhi janji

Presiden ke-7 RI Joko “Jokowi” Widodo. (IDN Times/Larasati Rey)

SETARA mengungkap indeks HAM di era Jokowi turun dari 3,2 (2014-2019) menjadi 2,9 (2020), naik ke 3 (2021), 3,3 (2022), kembali turun ke 3,2 (2023), dan 3,1 (2024).

"Rendahnya skor pemajuan HAM memvalidasi gagalnya Presiden Jokowi dalam memenuhi janji-janji yang disampaikan, baik dalam Nawacita Pertama maupun Nawacita Kedua," kata SETARA.

3. Prabowo direkomendasikan akselerasi beleid yang dukung HAM

Presiden Prabowo Subianto (dok. Sekretariat Presiden)

SETARA Institute merekomendasikan Presiden Prabowo Subianto mengakselerasi pengesahan RUU yang mendukung HAM, seperti RUU Masyarakat Adat dan Perlindungan PRT, serta mengevaluasi regulasi kontra-HAM. Evaluasi Proyek Strategis Nasional (PSN) diminta untuk mencegah pelanggaran HAM. 

Selain itu, Prabowo harus memastikan tata kelola inklusif, kebebasan berekspresi, pemulihan ruang demokrasi, dan pengarusutamaan bisnis dan HAM guna mencegah pelanggaran, khususnya terkait hak atas tanah dan sektor bisnis.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us