Setrika Uap Meledak, Seorang Teknisi Tewas usai Tangan Putus

- UM tewas akibat ledakan setrika uap yang sedang diperbaiki di tempat kerjanya di Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.
- Ledakan terjadi karena UM tidak mematikan kompor sebelum memperbaiki setrika uap, meski telah diingatkan oleh rekan kerjanya.
- Kapolsek Parung telah memerintahkan tim piket reskrim untuk menangani lokasi kejadian dan penyelidikan penyebab ledakan.
Bogor, IDN Times - Seorang buruh harian lepas yang bekerja sebagai teknisi berinisial UM tewas karena ledakan setrika uap yang sedang ia perbaiki di tempat kerjanya di Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.
Ledakan terjadi karena UM tidak mengindahkan saran rekan kerjanya untuk mematikan terlebih dahulu kompor sebelum memperbaiki setrika uap pada Jumat (13/12/2024).
UM tewas dengan kondisi lengan terputus dan diduga kehabisan darah. Ia sempat dilarikan ke RS PMI Kota Bogor.
“Korban tewas diduga kehabisan darah. Tangannya putus,” ujar Kapolsek Parung, AKP Doddy Rosadi, Sabtu (14/12/2024).
1. Kronologi peristiwa ledakan setrika uap

Peristiwa tragis itu terjadi pada Jumat, (13/12/2024) sekitar pukul 11.20 WIB di CV. Sulaiman Perkasa, Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.
Ledakan terjadi saat teknisi bernama UM sedang memperbaiki setrika uap yang bermasalah. Meski telah diingatkan untuk mematikan kompor sebelum memperbaiki, teknisi tersebut mengabaikan saran tersebut.
Akibatnya, tabung uap meledak hebat, menyebabkan kerusakan pada atap pabrik serta melukai UM yang kemudian meninggal dunia diduga karena kehabisan darah.
2. Polisi olah TKP dan periksa saksi

Kapolsek Parung, AKP Doddy Rosjadi telah memerintahkan tim piket reskrim untuk menangani lokasi kejadian. Polisi segera mengamankan tempat kejadian perkara (TKP), melakukan olah TKP, dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi.
Hingga saat ini, penyelidikan terus dilakukan untuk memastikan penyebab utama ledakan tersebut. “Kasusnya masih didalami, kami masih melakukan penyelidikan,” katanya.
Polisi mendapatkan keterangan dari dua saksi mata yang berada di lokasi, yaitu bagian helper inisial ST (20 tahun) dan L (18 tahun).
3. Dalami penyebab kecelakaan

Menurut AKP Doddy Rosadi, pihak kepolisian masih mendalami penyebab teknis dari ledakan tersebut, termasuk kemungkinan adanya kelalaian dalam prosedur keselamatan kerja.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi pelaku industri untuk memperketat protokol keamanan dalam menangani peralatan bertekanan tinggi, seperti setrika uap.
“Kami akan dalami SOP saat kejadian. Kami juga ingatkan kepada para pekerja agar lebih berhati-hati,” katanya.