Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sumpah Pemuda, Jokowi Bertekad Satukan Indonesia Bangun Infrastruktur

Presiden Joko “Jokowi” Widodo beri arahan dalam Rakornas BMKG 2022. (dok. YouTube Info BMKG).

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyampaikan selamat Hari Sumpah Pemuda ke-94. Jokowi mengatakan, sumpah yang diucapkan pada 28 Oktober 1928 itu menjadi pegangan bagi generasi penerus.

"Sumpah yang diucapkan oleh pemuda-pemudi pejuang kita 94 tahun lampau, tetap menggema dan menjadi pegangan bagi bangsa Indonesia masa kini," ujar Jokowi melalui akun Instgram-nya seperti dikutip IDN Times, Jumat (28/10/2022).

1. Jokowi bertekad satukan Indonesia dengan membangun infrastruktur

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bertekad menyatukan Indonesia semakin kuat. Salah satunya dengan membangun infrastruktur.

"Pembangunan konektivitas fisik dan digital yang menghubungkan daerah ke daerah, pulau ke pulau, ujung ke ujung Indonesia kini adalah ikhtiar kita untuk semakin memperkokoh persatuan bangsa seraya mengejar kemajuan," ucap dia.

2. Di Hari Sumpah Pemuda, PDIP dorong Jokowi benahi dunia pendidikan

PDIP gelar peringatan sumpah pemuda ke-94 di Sekolah Partai PDIP (dok. PDIP)

Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, di peringatan Hari Sumpah Pemuda, mendorong pemerintahan Presiden Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk membenahi dunia pendidikan. Menurutnya, dunia pendidikan menjadi sektor penting untuk memajukan bangsa.

"Sumber daya alam kita jauh lebih mampu tapi kenapa Singapura di atas kita? PDI Perjuangan menyiapkan kepemimpinan teknokratik karena akselerasi bangsa tidak bisa tanpa kemajuan pendidikan dan teknologi," ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (28/10/2022).

3. Dunia pendidikan juga kerap disusupi aluran radikal

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Hasto juga menyoroti dunia pendidikan kerap disusupi aliran radikal. Dia berharap, dunia pendidikan tidak diisi dengan adanya praktik intoleran.

"Kami mendorong untuk memimpikan, Pak Jokowi melalui Menteri Pendidikan kepada Nadiem Makariem, agar secepatmya membenahi dunia pendidikan kita. Sehingga dunia pendidikan tidak diwarnai praktik-praktik intoleransi. Dunia pendidikan tidak diwarnai oleh praktik-praktik yang sedang mempersoalkan bajunya apa. Sekarang sering muncul," kata dia.

"Bahkan dunia pendidikan menjadi ajang dari berbagai pengaruh-pengaruh untuk bekerjanya pemikiran pemikiran yang digerakkan oleh radikalisme sempit, ideologi kegelapan. Maka mari kita perluas kembali wawasan kebangsaan itu," sambungnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
Rendra Saputra
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us