Jokowi: Perencanaan Wilayah Harus Pertimbangkan Aspek Masyarakat 

Harus bisa memberi tempat hidup sehat untuk masyarakat

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan,  perencanaan wilayah bukan hanya merancang pembangunan gedung saja, melainkan juga tempat hidup bagi masyarakat. Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan di peringatan Hari Ulang Tahun Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia, Sabtu (17/4/2021).

"Kita semua tahu bahwa perencanaan itu bukan sekedar build building, bukan sekedar merancang pembangunan gedung. Perencanaan adalah build environment," kata Jokowi dalam video yang diunggah di channel YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Jokowi ke Kepala Daerah: Jangan Ecer APBD ke Tiap Dinas

1. Jokowi minta perencanaan wilayah dan kota harus membangun tempat hidup yang bisa mempengaruhi kesehatan masyarakat

Jokowi: Perencanaan Wilayah Harus Pertimbangkan Aspek Masyarakat Presiden Joko Widodo memberikan pemaparan saat menjadi pembicara kunci pada Indonesia Digital Economy Summit 2020 di Jakarta, Kamis (27/2/2020) (ANTARA FOTO/Restu P)

Jokowi menyebut, perencanaan sebuah wilayah dan kota yakni membangun tempat hidup yang bisa mempengaruhi kesehatan masyarakat, interaksi sosial, akar budaya, efisiensi ekonomi, dan kenyamanan hidup yang mempengaruhi kebahagiaan dan kreativitas warganya.

"Perencanaan harus mempertimbangkan budaya masyarakat, harus mempertimbangkan sejarah, mempertimbangkan struktur ekonomi masyarakat, dan banyak aspek-aspek lainnya," ucap Jokowi.

2. Jokowi ingatkan jangan sampai perencanaan kota atau wilayah membuat masyarakat asing pada kampungnya sendiri

Jokowi: Perencanaan Wilayah Harus Pertimbangkan Aspek Masyarakat Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/2/2020) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Mantan Gubenur DKI Jakarta ini mengingatkan, jangan sampai perencanaan wilayah dan kota malah membuat masyarakat terasing di kampungnya sendiri. Jangan sampai, lanjutnya, perencanaan justru memicu kemacetan lalu lintas dan membuat biaya hidup semakin mahal serta tidak sehat.

"Jangan sampai perencanaan silau dengan perkembangan teknologi yang tidak diintegrasikan dengan kebutuhan masyarakat," ujar Jokowi.

3. Jokowi sebut dalam perencanaan yang terpenting adalah desain pintar

Jokowi: Perencanaan Wilayah Harus Pertimbangkan Aspek Masyarakat Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Kemudian, Jokowi menyinggung tentang populernya sebutan smart city dan smart home. Mengenai hal itu, ia mengatakan bahwa bagian mendasar dari smart city adalah desain pintarnya. Desain yang bisa memberikan kenyamanan sempurna untuk warganya dan dibantu dengan perangkat digital lainnya.

"Demikian pula jika cakupan wilayahnya ditingkatkan menjadi tingkat provinsi, smart provinsi dan juga ketika ditingkatkan menjadi tingkat nasional, smart Indonesia, desainnya yang smart. Smart secara kultural, smart secara sosial dan smart secara ekonomi. Dan kemudian ditopang dengan teknologi termasuk otomasi internet of things yang meningkatkan kebahagiaan warganya," jelas Jokowi.

4. Jokowi ingin ibu kota baru dirancang dengan desain pintar

Jokowi: Perencanaan Wilayah Harus Pertimbangkan Aspek Masyarakat Desain ibu kota baru (YouTube/Sekretariat Presiden)

Maka dari itu, Jokowi mengajak agar kota-kota Indonesia bisa didesain secara pintar. Salah satunya untuk ibu kota baru di Kalimantan Timur.

"Mari kita rancang ibu kota baru di Kalimantan Timur menjadi kota dan kawasan yang benar-benar smart desainnya, yang menjadi pionir kota, yang menjadi rujukan dunia. Terakhir bagi kita sama-sama menjadikan smart Indonesia," ucap Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Minta Daerah Perbanyak Program Padat Karya untuk Lapangan Kerja

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya