Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Terdampak COVID-19, WNI di Arab Saudi Dapat BLT Hingga Rp970 ribu

Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi (ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via REUTERS)

Jakarta, IDN Times - Pandemik virus corona atau COVID-19 yang juga menerpa Arab Saudi membuat jutaan Warga Negara Indonesia (WNI) terjebak lockdown. Hal itu membuat telepon Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel sering berdering karena WNI mengeluhkan kondisinya terdampak pandemik.

Agus mencontohkan, seorang WNI pernah mengadukan nasibnya yang sudah tak memiliki uang banyak untuk bertahan dalam lockdown. Padahal masa kontrak kerjanya di perusahaannya sudah di ujung tanduk.

"Akhirnya kita terapkan operasi kemanusiaan karena kalau dalam kondisi seperti itu harus segera ditangani," jelas Maftuh dalam acara Ngrobrol Seru oleh IDN Times pada Rabu (15/7/2020).

1. WNI mendapat bantuan hingga RP970 ribu

Agus Maftuh Abegebriel (Dubes Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi) dalam Ngobrol Seru by IDN Times pada Rabu (15/7/2020) dengan Tema "Berhaji di Tengah Pandemik" (IDN Times/Besse Fadhilah)

Karena lockdown, KBRI Riyadh menyalurkan bantuan bagi WNI terdampak COVID-19 berupa uang. Agus mengatakan, besaran uang yang diberikan pun berbeda-beda.

Untuk WNI yang belum berkeluarga, KBRI memberikan bantuan senilai 150 Riyal atau Rp582.560 (1 Riyal setara dengan Rp3.883). Sedangkan untuk yang sudah berkeluarga sebesar Rp970.933.

"Kita verifikasi apakah orang itu sangat memerlukan atau sudah dapat pekerjaan kembali, ada tim khusus," ujarnya.

2. Tidak semua WNI mendapat bantuan

Agus Maftuh Abegebriel (Dubes Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi) dalam Ngobrol Seru by IDN Times pada Rabu (15/7/2020) dengan Tema "Berhaji di Tengah Pandemik" (IDN Times/Besse Fadhilah)

Agus mengatakan, hingga saat ini ada jutaan WNI yang berada di Arab Saudi. Menurutnya KBRI Riyadh tak mungkin bisa memberikan bantuan untuk semua WNI. Ia mengungkapkan, hingga saat ini sudah ada sekitar 7 ribuan WNI yang mendapat bantuan dari KBRI Riyadh.

"Kita pilih-pilih yang diprioritaskan (mendapat bantuan). Anggaran KBRI juga dipotong banyak sehingga kami sama kawan-kawan urunan bareng," jelasnya.

3. Banyak WNI tak berdokumen takut melaporkan kondisinya ke KBRI

default-image.png
Default Image IDN

Agus mengatakan, salah satu permasalahan yang sering dihadapi adalah banyaknya WNI yang tak memiliki dokumen resmi seperti paspor. Menurutnya hal itu membuat WNI tak berdokumen takut melapor ke KBRI meski kondisinya membutuhkan bantuan.

"Akhirnya saya dia izinkan. Kalau dia seorang WNI (pasti) kita bantu, yang penting dia pernah punya paspor Indonesia," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us