TNI Bakal Kirim Pasukan yang Tiba dari Filipina ke Lewotobi

- Panglima TNI kirim prajurit dari Filipina untuk bantu korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
- Ada 24 prajurit sudah kembali dari Filipina menggunakan dua pesawat helikopter.
Jakarta, IDN Times - Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto bakal mengirimkan prajurit yang baru kembali dari Filipina untuk membantu korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pasukan TNI yang kembali dari Filipina adalah personel yang telah membantu penanganan bencana alam badai tropis, Kristine.
"Sekarang kami sedang melaksanakan tanggap darurat Lewotobi. Kami buka dapur lapangan, kesehatan dan kerja sama dengan kementerian terkait. Kementerian Sosial dan BNBP (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sudah lebih dulu ada di sana," ujar Agus di Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (10/11/2024).
"Mungkin hari ini pasukan yang tiba dari Filipina bisa membantu," sambung dia.
Agus menambahkan, ada 24 prajurit sudah kembali dari Filipina menggunakan dua pesawat helikopter.
1. Sebanyak 11.445 jiwa mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi

Sebanyak 11.445 orang dari berbagai desa terpaksa mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Mirisnya, sebanyak 650 warga di antaranya terserang berbagai penyakit, termasuk mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ispa).
"Ada yang ispa (117), hipertensi (78), dispepsia (38), faringitis (31), vulnus (30), myalgia (28), gastritis (26), chepalgia (22), dermatitis (18), osteoarthritis (15), arthralgia (14) common cold (14)," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Flores Timur, Hery Lamawuran.
Dia menjelaskan, ada pula yang terkena konstipasi (12) gingivitis (8), diare (8), low back pain (7), bronkitis (6), suspeck TB Paru (1), penyakit lainnya (116).
Hery menjelaskan, belasan ribu warga mengungsi ke posko-posko yang disediakan pemerintah, rumah warga, dan ke berbagai wilayah yang jauh dari radius Gunung Lewotobi Laki-laki.
2. Sembilan orang meninggal akibat erupsi Lewotobi

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno mengatakan, jumlah korban tewas akibat erupsi Lewotobi sudah mencapai sembilan orang. Satu orang lainnya dalam kondisi kritis.
"Laporan yang kami terima bahwa korban meninggal ada sembilan, satu yang kritis," ujar Pratikno, dikutip dari YouTube BNPB pada 5 November 2024 lalu.
Sebelumnya diinformasikan, jumlah korban tewas sebanyak 10 orang. Namun, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, rincian dari 10 korban tersebut, sembilan di antaranya meninggal dunia, dan satu dalam proses evakuasi. Namun saat dievakuasi, korban masih hidup dan kini dalam kondisi kritis.
3. Pemkab Sikka tetapkan status siaga bencana usai erupsi Lewotobi

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Hadi Wijaya menyebut, erupsi atau letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, sebagai sesuatu yang tidak biasa.
Hadi menjelaskan, erupsi yang terjadi di gunung berapi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, di mana jenis erupsinya merupakan erupsi eksplosif yang melontarkan batu-batu pijar.
"Tadi kita lihat lubang sampai 13 meter diameternya, dengan kedalaman hingga 5 meter," ujar Hadi, 6 November 2024 lalu.
Pada dampak yang lain, lanjut Hadi, terlihat pula sekolah yang hancur akibat dihujani benda yang berasal dari dalam perut bumi tersebut.
"Kenapa sekolah hancur? Saya kira seperti Gunung Merapi di Yogyakarta, yang ambruk karena tebalnya abu vulkanik, tapi ini tidak. Ini karena adanya lontaran batu pijar, sehingga mampu membentuk lubang sampai 5 meter tadi, ini luar biasanya," tutur dia.