Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Turunkan Stunting, Menteri Kependudukan Meluncurkan Program Genting

Kemendukbangga Meluncurkan Program 'Genting'. (IDN Times/Imam Faishal)
Intinya sih...
  • Kemendukbangga/BKKBN meluncurkan program Genting untuk 1 juta anak di Indonesia, bekerja sama dengan UNFPA dan Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang.
  • Orang tua asuh dapat memilih empat menu bantuan untuk Keluarga Risiko Stunting (KRS) seperti nutrisi maupun nonnutrisi, termasuk memperbaiki fasilitas rumah dan penyampaian edukasi.
  • Program Genting juga menargetkan mencegah stunting pada 1 juta anak atau lebih, karena data menunjukkan 8,7 juta keluarga di Indonesia masuk dalam KRS. Salah satu dari lima balita mengalami stunting.

Karawang, IDN Times - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN meluncurkan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Peluncuran itu berlangsung di Setu Cipule, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Kamis (5/12/2024). 

Diketahui, acara itu diselenggarakan atas kerjasama Kemendukbangga/BKKBN dengan UNFPA dan Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang. UNFPA dikenal sebagai badan PBB untuk kesehatan seksual dan reproduksi serta hak asasi manusia.

"Hari ini secara daring untuk 32 provinsi serentak, yang di Papua, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Sumatra, ikut launching GENTING untuk 1 juta anak di Indonesia," kata Menteri Dukbangga/BKKBN, Wihaji.

1. Ada empat menu orang tua asuh

Menteri Dukbangga/BKKBN, Wihaji. (IDN Times/Imam Faishal)

Wihaji mengatakan, orang tua asuh atau mitra bisa merupakan induvidu, koperasi, yayasan, pihak swasta, pemerintah daerah bahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Nantinya, orang tua asuh tersebut dapat memilih empat menu untuk diberikan kepada Keluarga Risiko Stunting (KRS) seperti nutrisi maupun nonnutrisi. 

"Jadi ada empat menu, menunya itu nutrisi dan non-nutrisi. Kemudian orang tua asuh itu bisa perorangan, bisa korporasi, bisa badan usaha milik negara. Silakan mau pilih jadi orang tua asuh yang mana," jelasnya. 

Untuk menu nonnutrisi, orang tua asuh dapat berkontribusi dalam beberapa kegiatan seperti memperbaiki rumah layak huni, memperbaiki fasilitas mandi cuci dan kakus (MCK), akses air bersih, hingga penyampaian edukasi terhadap KRS, ibu hamil, maupun remaja. 

"Negara punya kewajiban, tapi jangan semua digantungkan kepada negara. Masyarakat juga bisa terlibat sebagai orang tua asuh. Masyarakat dapat memilih memberi bantuan, mau dalam bentuk nutrisi, nonnutrisi, akses air bersih maupun edukasi. Jadi sederhana saja, rakyat hari ini butuh kehadiran kita bersama," kata Wihaji.

2. Cegah stunting terhadap 1 juta anak

Menteri Dukbangga/BKKBN, Wihaji. (IDN Times/Imam Faishal)

Wihaji menyampaikan, Indonesia memiliki kurang lebih 75 juta keluarga yang mana 8,7 juta diantaranya masuk dalam KRS. Dari data yang ia punya, satu dari lima balita mengalami stunting. 

"(Ada) 8,7 juta keluarga ada risiko stunting, dan data hari ini kita prevalensi dari stunting 21,5 persen. Artinya, kalau ada 5 balita, satu orang (diantaranya) kena stunting, ini bukan problem biasa-biasa saja," katanya. 

Untuk itu, program Genting ini juga menargetkan mencegah sebanyak 1 juta anak atau lebih mengalami stunting. 

"Gerakan orang tua asuh cegah stunting untuk 1 juta anak Indonesia ini bagian dari keinginan kementerian kita," jelasnya.

3. Memperhatikan 1.000 hari pertama anak

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji (IDN Times/Imam Faishal)

Dia menyampaikan, seorang anak dapat berpotensi terkena stunting setelah dilahirkan. Untuk itu, dia meminta kepada orang tua asuh untuk memperhatikan anak dalam 1.000 hari kedepan. 

"Keyakinan kementerian kita, dari seribu hari pertama kehidupan itulah potensi untuk menyebabkan jadi stunting pasca-seribu hari pertama kehidupan alias sampai 23 bulan," katanya. 

Dia juga menambahkan, hingga saat ini, sudah ada belasan ribu anak dari berbagai wilayah di Indonesia akan didampingi oleh ribuan orang tua asuh. 

"Data per detik ini, sudah ada 11.297 anak asuh yang akan didampingi 4.920 (orang tua asuh)," jelasnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Imam Faishal
EditorImam Faishal
Follow Us