Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Unpad Kecam Dokter Residen Perkosa Penunggu Pasien di RSHS Bandung

ilustrasi pelecehan, kekerasan (IDN Times/Sukma Shakti)
Intinya sih...
  • Universitas Padjadjaran dan Rumah Sakit dr Hasan Sadikin Bandung mengecam kekerasan seksual di lingkungan pelayanan kesehatan.
  • Korban mendapatkan pendampingan dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jabar.

Jakarta, IDN Times - Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Rumah Sakit dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengecam keras segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan dan akademik.

Unpad menerima laporan kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Unpad terhadap seorang anggota keluarga pasien yang terjadi pada pertengahan Maret 2025 di area rumah sakit.

"Unpad dan RSHS berkomitmen untuk mengawal proses ini dengan tegas, adil, dan transparan, serta memastikan tindakan yang diperlukan diambil untuk menegakkan keadilan bagi korban dan keluarga serta menciptakan lingkungan yang aman bagi semua," kata Unpad dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/4/2025).

1. Unpad lakukan pendampingan

Rumah Sakit UNPAD (Unpad.ac.id)

Unpad akan memberikan pendampingan kepada korban dalam proses pelaporan ke Polda Jabar. 

"Saat ini, korban sudah mendapatkan pendampingan dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jabar. Unpad dan RSHS sepenuhnya mendukung proses penyelidikan Polda Jabar," kata Unpad.

2. Unpad akan lindungi privasi korban

UNPAD (its.ac.id)

Unpad berkomitmen melindungi privasi korban. Selain itu, pihaknya juga membenarkan bahwa pelaku merupakan PPDS di RSHS.

"Terduga (pelaku) merupakan PPDS yang dititipkan di RSHS dan bukan karyawan RSHS," ujar dia.

3. Penunggu pasien diperkosa dokter residen

Ilustrasi pelecehan seksual. (IDN Times/Arief Rahmat)

Diberitakan, seorang perempuan diduga menjadi korban perkosaan yang dilakukan oleh dokter residen yang menempuh PPDS di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin.

Kasus dugaan pemerrkosaan tersebut dilakukan dokter residen saat korban tengah menunggu keluarganya yang menjalani rawat inap di RSHS Bandung, Minggu (16/4/2025). Kasus tersebut terungkap setelah viral di media sosial.

"Jadi ada penunggu pasien dan pasiennya membutuhkan darah, perlu darah. Nah, sama si pelaku ditawarin ke anak pasien, ‘crossmatch-nya sama saya aja biar cepet prosesnya,” ujar seorang sumber yang mengetahui kejadian, dikutip dari Instagram @ppdsgram, Rabu.

4. Korban dibius di rumah sakit

IDN Times/Istimewa

Setelah itu, korban diduga disuntik dengan midazolam, obat penenang yang dapat menyebabkan kantuk hingga hilang kesadaran. Pelaku diduga menunggu di lantai tersebut hingga korban mulai sadar sekitar pukul 04.00 WIB.

“Pelaku kelihatan, pokoknya mondar-mandir di lorong lantai 7. Korbannya sadar sekitar jam 4/5 pagian, terus kelihatan jalan di lorong lantai 7 tapi sambil agak sempoyongan gitu,” kata sumber itu.

Setelah sadar, korban mengeluhkan rasa sakit tidak hanya di tangan bekas akses IV, tetapi juga di area kemaluan.

“Abis crossmatch itu, pasiennya tuh ngeluh, kok yang sakit bukan cuma tangan bekas akses IV, tapi di kemaluan juga sakit.” kata dia,

Korban kemudian meminta visum ke dokter spesialis kandungan. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan adanya bekas sperma. Selain itu, setelah dilakukan pengecekan di lantai 7, juga ditemukan ceceran sperma di lantai.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
Dini Suciatiningrum
3+
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us