Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Usulan DKI Lockdown Akhir Pekan, Wagub Riza Patria: Itu Akan Dikaji

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dipanggil pihak kepolisian terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan COVID-19 pada acara Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat pada Senin (23/11/2020) (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya masih mengkaji usulan lockdown akhir pekan di zona oranye dan merah COVID-19. Lockdown akhir pekan sebelumnya diusulkan anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay.

"Semua usulan itu akan dikaji, didiskusikan, diteliti dibahas. Kami sendiri membahas masukan-masukan dari siapa aja, termasuk pemerintah pusat," ucap Riza di Balai Kota DKI Jakarta Pusat, Kamis (4/2/2021).

1. Lockdown sepanjang waktu belum memungkinkan dilakukan

Ilustrasi lockdown (IDN Times/Arief Rahmat)

Riza mengatakan, lockdown akhir pekan merupakan usulan pribadi dari Saleh Daulay. Selain itu, menurutnya, lockdown sepanjang waktu, 2 minggu atau pun 1 bulan belum memungkinkan dilakukan.

"Sehingga, yang bersangkutan mengusulkan lockdown di akhir pekan seperti di Turki. Namun demikian itu kan pendapat pribadi, siapa saja. Jangankan anggota DPR, pribadi warga negara boleh mengusulkan apapun terkait pencegahan penanganan COVID," ujar dia.

2. Kebijakan lockdown akhir pekan masih dipertimbangkan

Wagub DKI Jakarta Riza Patria di lahan Sawah Abadi, Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur pada Rabu (15/7/2020) (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Riza melanjutkan, selama kebijakan itu masih digodok pemerintah, masyarakat diminta selalu berada di rumah dan melaksanakan protokol kesehatan. Dia menilai, hal itu adalah tindakan yang terbaik untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang masih tinggi.

"Ya kita tunggu saja nanti kebijakan yang akan diambil. Apakah dimungkinkan ada lockdown akhir pekan seperti yang disarankan Bung Daulay? Itu kan banyak yang harus dipertimbangkan. Sementara kita Senin-Jumat bekerja, Sabtu-Minggu digunakan untuk hari libur bagi keluarga," tuturnya.

3. Saleh Daulay menilai PPKM dan PSBB tidak maksimal

default-image.png
Default Image IDN

Sebelumnya, Saleh Partaonan Daulay menilai kebijakan pemerintah untuk membatasi kegiatan masyarakat melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Bermasyarakat (PPKM) belum berhasil maksimal.

Ia pun meminta pemerintah mencari alternatif kebijakan lain. Salah satu di antaranya adalah menerapkan kebijakan lockdown akhir pekan.

"Lockdown akhir pekan itu dimaksudkan untuk mengurangi pergerakan masyarakat di ruang publik. Masyarakat yang tinggal di zona merah dan orange tidak boleh keluar rumah di akhir pekan. Mulai dari hari Jumat malam, sekitar pukul 20.00 WIB sampai Senin pagi pukul 05.00 WIB. Artinya, masyarakat tidak keluar selama 2 hari 3 malam," ucap Saleh, Sabtu, 30 Januari 2021 seperti dikutip dari laman dpr.go.id.

4. Lockdown akhir pekan dinilai tidak terlalu mengganggu kegiatan perekonomian

Anggota komisi IX DPR RI, Saleh Partaoan Daulay di diskusi akhir pekan di kawasan Jakarta Pusat (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Saleh menuturkan, masyarakat keluar untuk beraktivitas di luar rumah paling banyak di akhir pekan. Selain di mal-mal, ada juga yang menyempatkan diri untuk wisata.

"Lokcdown akhir pekan dinilai tidak terlalu mengganggu kegiatan perekonomian. Sebab, hari Senin sampai Jumat, kegiatan ekonomi tetap berlangsung seperti biasa. Boleh saja pakai protokol kesehatan sesuai yang diatur di dalam PPKM,” saran Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR ini.

Saleh juga mengatakan, walaupun lockdown akhir pekan, kegiatan ekonomi yang menyangkut kebutuhan pokok warga tetap boleh dijalankan. Misalnya, pemenuhan bahan makanan, minum, obat, dan lain sebagainya. Di luar itu, mereka yang keluar harus diberi sanksi berupa denda, dan dilakukan secara tegas.

Saleh menambahkan, banyak yang menilai lockdown akhir pekan belum tentu efektif. Tetapi, berkaca dari pengalaman Turki, mereka berhasil mengurangi penyebaran COVID-19 dalam skala tertentu.

“Bolehlah dicoba. Biar ada sedikit variasi kebijakan. Kalau sudah dicoba, nanti enak untuk mengevaluasinya," ujar legislator dapil Sumatera Utara II itu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Axel Joshua Harianja
EditorAxel Joshua Harianja
Follow Us