Kisah Masa Kecil Menag Fachrul Razi, Dihukum oleh Guru Ngaji

Tangan Fachrul dipukul pakai rotan karena bercanda

Jakarta, IDN Times - Masa kecil Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Fachrul Razi, ternyata tidak jauh berbeda dari anak-anak pada umumnya. Dia bercerita, dirinya kerap dihukum oleh ustaznya karena bercanda ketika sedang mengaji.

“Ya biasa mengaji sama dengan kenakalan anak kalau ngaji, kadang-kadang bercanda, (sama guru) mana tangan, diketok-ketok pakai rotan, iya ustaz, diam lagi, mendengarkan (ngaji). Nanti kalau meleng, bercanda lagi, ya biasa gitulah,” kata Fachrul dalam wawancara khusus dengan IDN Times di Kantor Kementerian Agama, Kamis (31/10).

Baca Juga: Menteri Fachrul Razi Dapat Tugas Deradikalisasi Agama, Apa Programnya?

1. Mengaji di halaman rumah

Kisah Masa Kecil Menag Fachrul Razi, Dihukum oleh Guru NgajiDok. IDN Times

Lahir dan besar di Aceh, masa kecil Fachrul tentu dekat dengan ajaran-ajaran Islam. Bahkan pelataran rumahnya dibuat menjadi tempat untuk belajar mengaji.

“Kebetulan ngajinya di halaman depan rumah, karena agak sedikit luas. Ada juga guru ngajinya. Ya dulu sering gitu-gitu dihukum,” kelakar dia.

2. Bercita-cita jadi tentara sejak kecil

Kisah Masa Kecil Menag Fachrul Razi, Dihukum oleh Guru NgajiIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sejak masih usia belia, Fachrul sudah bercita-cita mengabdikan dirinya kepada negara menjadi seorang tentara. Hanya saja, karena badannya yang kecil, ayah dan teman-temannya sering meledek dia.

“Jadi tentara,” imbuh mantan Wakil Panglima TNI itu saat ditanya cita-citanya.

Dia menambahkan, “meskipun saya diomongin sama ayah, sama teman-teman, ‘kamu badan kecil mau jadi tentara’ haha. Dulu badan saya kecil, makannya saja yang besar,” tambah dia sambil tertawa.

3. Tidak pernah terbayang menjadi menteri agama

Kisah Masa Kecil Menag Fachrul Razi, Dihukum oleh Guru NgajiDok. IDN Times

Sekalipun cita-citanya tercapai, Fachrul bahkan tidak pernah membayangkan dirinya dipercaya menjabat menteri agama. Namun, karena besar dengan nilai-nilai agama, dia percaya bahwa pendekatan keagamaan adalah jalan yang ampuh dalam menyelesaikan masalah.

“Saya suka dengan kehidupan agama, karena saya selama menjabat pun (di militer), banyak penyelesaian atau benturan-benturan saya selesaikan dengan pendekatan agama. Kalau bertugas, selalu ada kelompok-kelompok yang berbenturan, tapi selalu bisa diselesaikan dengan pendekatan agama,” tutup Fachrul.

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya